medcom.id, Jakarta: Anjloknya Kereta Rel Listrik (KRL) KA 2473 rute Manggarai-Duri menyebabkan sejumlah penumpang tak bisa melanjutkan perjalanannya. Mereka terpaksa mencari moda transportasi lain untuk sampai ke tempat tujuan.
Namun, mencari alternatif transportasi lain di tengah malam tidak mudah. Hal itu yang dirasakan Debby, warga Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Wanita berusia 23 tahun itu mengaku sudah menunggu KRL keberangatan Jakarta Kota selama hampir dua jam. Namun, KRL tujuan tersebut belum juga dapat beroperasi.
"Udah dua jam nungguin. Capek," kata Debby sambil memainkan ponsel pintarnya di Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Wanita berambut pirang itu segera menghubungi kakaknya agar bisa dijemput. Ia memilih dijemput dari pada pulang tengah malam dengan kendaraan umum.
"Takut pulang malam gini. Mendingan dijemput saja lah. Kalau naik angkutan umum enggak aman," tutur Debby.
Penumpang lainnya, Nurlaela sudah hampir satu setengah jam menunggu KRL rute Jakarta Kota. Ia mengira evakuasi KRL jurusan tersebut tak memakan waktu berjam-jam.
"Sudah nunggu, tapi ternyata lama. Ya udah terpaksa cari taksi saja," tutur wanita berusia 28 tahun itu.
Wanita yang berkerja di salah satu klinik di Depok itu mengaku sedikit takut pulang menggunakan kendaraan umum. Namun, ia tak punya pilihan lain.
"Enggak ada yang jemput. Bismillah saja, semoga aman," katanya.
Kedua penumpang itu pun mengaku tak mendapatkan informasi mengenai anjloknya KRL KA 2473. Sementara, Senior Corporate Communication PT Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa menyampaikan, telah memberikan informasi kepada seluruh penumpang.
"Kami sudah beri informasi dari sore di web. Kami mengumumkan di melalui pengeras suara di tiap stasiun maupun di gerbong kereta," pungkas Eva.
medcom.id, Jakarta: Anjloknya Kereta Rel Listrik (KRL) KA 2473 rute Manggarai-Duri menyebabkan sejumlah penumpang tak bisa melanjutkan perjalanannya. Mereka terpaksa mencari moda transportasi lain untuk sampai ke tempat tujuan.
Namun, mencari alternatif transportasi lain di tengah malam tidak mudah. Hal itu yang dirasakan Debby, warga Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Wanita berusia 23 tahun itu mengaku sudah menunggu KRL keberangatan Jakarta Kota selama hampir dua jam. Namun, KRL tujuan tersebut belum juga dapat beroperasi.
"Udah dua jam nungguin. Capek," kata Debby sambil memainkan ponsel pintarnya di Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Wanita berambut pirang itu segera menghubungi kakaknya agar bisa dijemput. Ia memilih dijemput dari pada pulang tengah malam dengan kendaraan umum.
"Takut pulang malam gini. Mendingan dijemput saja lah. Kalau naik angkutan umum enggak aman," tutur Debby.
Penumpang lainnya, Nurlaela sudah hampir satu setengah jam menunggu KRL rute Jakarta Kota. Ia mengira evakuasi KRL jurusan tersebut tak memakan waktu berjam-jam.
"Sudah nunggu, tapi ternyata lama. Ya udah terpaksa cari taksi saja," tutur wanita berusia 28 tahun itu.
Wanita yang berkerja di salah satu klinik di Depok itu mengaku sedikit takut pulang menggunakan kendaraan umum. Namun, ia tak punya pilihan lain.
"Enggak ada yang jemput. Bismillah saja, semoga aman," katanya.
Kedua penumpang itu pun mengaku tak mendapatkan informasi mengenai anjloknya KRL KA 2473. Sementara, Senior Corporate Communication PT Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa menyampaikan, telah memberikan informasi kepada seluruh penumpang.
"Kami sudah beri informasi dari sore di web. Kami mengumumkan di melalui pengeras suara di tiap stasiun maupun di gerbong kereta," pungkas Eva.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)