medcom.id, Jakarta: Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes M. Iqbal membeberkan kronologi lengkap pelumpuhan lima pelaku teror di Jalan M.H. Thamrin. Drama di dekat pusat perbelanjaan Sarinah itu berlangsung selama 21 menit.
Ledakan pertama, kata Iqbal, meletus pada 10.45 WIB di dalam kedai kopi Starbucks di Menara Cakrawala. Itu adalah bom bunuh diri yang diledakan Ahmad Muhazan.
Lalu, 20 detik berselang, bom meledak di pos polisi depan Sarinah. Bom diledakkan Dian Joni Kurniadi. Diduga juga dengan cara bunuh diri. Di situ juga ditemukan jasad yang teridentifikasi bernama Sugito, tapi belum diketahui, apakah dia merupakan salah seorang pelaku teror atau warga sipil.
"Kemudian warga dan Polantas berkerumun dan Polantas mengatur motor agar tidak macet. Banyak warga ingin lihat pos polisi yang meledak," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (16/1/2016).
Konsentrasi massa berlangsung selama 10 menit. Pelaku berinisial Sunakim alis Afif dan Muhammad Ali ikut berada di kerumunan massa. Saat itulah kedua pelaku menembak ke arah polisi. "Ada anggota kami yang ditembak dari jarak dekat. Budiono, dia yang kena luka tembak paling parah," papar Iqbal.
Adanya pelaku yang menggenggam senjata dan melepaskan tembakan membuat masyarakat yang tadinya berkerumun bubar. Polisi langsung mensterilkan lokasi.
"Saat itu hadir Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, lalu terjadi tembak menembak," beber Iqbal.
Baku tembak itu berlangsung sekitar 6-10 menit. Pelaku bisa dilumpuhkan. Sunakim alias Afif dan Muhammad Ali terpojok di halaman Gedung Cakrawala di dekat Starbucks. Mereka dilumpuhkan dengan ditembak kakinya setelah melempar dua bom ke arah petugas.
"Di video terlihat bom yang meledak dekat dengan pelaku itu bom yang ingin dilempar ke petugas kami, tapi bom itu ditembak petugas kami yang ada di tiga penjuru. Jadi, mereka bukan bunuh diri," kata Iqbal.
Sementara dua korban tewas yang sudah teridentifikasi adalah Rico Hermawan dan Amer Ovali Taher, warga negara Kanada. Rico ditemukan tewas di dekat pos polisi. Sementara jenazah Amer tergeletak di halaman Starbucks dekat jasad Afif dan Ali. Dari rekaman video Amer sudah terkapar beberapa menit sebelum bom di dekat Afif dan Ali meledak.
Peristiwa ledakan dan serangan teroris bersenjata itu terjadi pada Kamis 14 Januari di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, dekat pusat perbelanjaan Sarinah. Lima pelaku teror mati. Kejadian ini juga menewaskan dua orang warga. Seorang di antaranya warga negara asing. Sebanyak 24 lainnya terluka.
Sehari setelah kejadian itu, polisi menggeledah rumah kontrakan yang ditempati Muhamad Ali dan Dian Juni, serta menangkap Edo Aliando di Bekasi.
medcom.id, Jakarta: Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes M. Iqbal membeberkan kronologi lengkap pelumpuhan lima pelaku teror di Jalan M.H. Thamrin. Drama di dekat pusat perbelanjaan Sarinah itu berlangsung selama 21 menit.
Ledakan pertama, kata Iqbal, meletus pada 10.45 WIB di dalam kedai kopi Starbucks di Menara Cakrawala. Itu adalah bom bunuh diri yang diledakan Ahmad Muhazan.
Lalu, 20 detik berselang, bom meledak di pos polisi depan Sarinah. Bom diledakkan Dian Joni Kurniadi. Diduga juga dengan cara bunuh diri. Di situ juga ditemukan jasad yang teridentifikasi bernama Sugito, tapi belum diketahui, apakah dia merupakan salah seorang pelaku teror atau warga sipil.
"Kemudian warga dan Polantas berkerumun dan Polantas mengatur motor agar tidak macet. Banyak warga ingin lihat pos polisi yang meledak," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (16/1/2016).
Konsentrasi massa berlangsung selama 10 menit. Pelaku berinisial Sunakim alis Afif dan Muhammad Ali ikut berada di kerumunan massa. Saat itulah kedua pelaku menembak ke arah polisi. "Ada anggota kami yang ditembak dari jarak dekat. Budiono, dia yang kena luka tembak paling parah," papar Iqbal.
Adanya pelaku yang menggenggam senjata dan melepaskan tembakan membuat masyarakat yang tadinya berkerumun bubar. Polisi langsung mensterilkan lokasi.
"Saat itu hadir Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, lalu terjadi tembak menembak," beber Iqbal.
Baku tembak itu berlangsung sekitar 6-10 menit. Pelaku bisa dilumpuhkan. Sunakim alias Afif dan Muhammad Ali terpojok di halaman Gedung Cakrawala di dekat Starbucks. Mereka dilumpuhkan dengan ditembak kakinya setelah melempar dua bom ke arah petugas.
"Di video terlihat bom yang meledak dekat dengan pelaku itu bom yang ingin dilempar ke petugas kami, tapi bom itu ditembak petugas kami yang ada di tiga penjuru. Jadi, mereka bukan bunuh diri," kata Iqbal.
Sementara dua korban tewas yang sudah teridentifikasi adalah Rico Hermawan dan Amer Ovali Taher, warga negara Kanada. Rico ditemukan tewas di dekat pos polisi. Sementara jenazah Amer tergeletak di halaman Starbucks dekat jasad Afif dan Ali. Dari rekaman video Amer sudah terkapar beberapa menit sebelum bom di dekat Afif dan Ali meledak.
Peristiwa ledakan dan serangan teroris bersenjata itu terjadi pada Kamis 14 Januari di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, dekat pusat perbelanjaan Sarinah. Lima pelaku teror mati. Kejadian ini juga menewaskan dua orang warga. Seorang di antaranya warga negara asing. Sebanyak 24 lainnya terluka.
Sehari setelah kejadian itu, polisi menggeledah rumah kontrakan yang ditempati Muhamad Ali dan Dian Juni, serta menangkap Edo Aliando di Bekasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)