Jakarta: Pemerintah didoring mengedukasi generasi milenial supaya tak jadi korban permainan framing buzzer Israel. Sebab, ada upaya buzzer yang memojokkan Palestina dan Hamas.
"Negara harus hadir karena ini urusan kenegaraan, edukasinya, penyikapannya yang terbuka, negara perlu hadir dalam konteks memberikan pemahaman yang baik terkait sikap Indonesia. Dibuka saja," kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) melalui keterangan tertulis, Kamis, 9 November 2023.
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyampaikan cita-cita bangsa Indonesia dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yaitu mencegah berbagai bentuk penjajahan. Penekanan itu diperlukan kembali kepada generasi milenial karena penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Padahal, kalau kita kembali pada jati diri bangsa Indonesia, kita mengenal siklus 100 tahunan, 100 tahun yang lalu anak muda itu justru mempersiapkan Indonesia merdeka," ucap Hidayat.
Eks Ketua MPR itu sejatinya tak khawatir generasi milenial Indonesia terpengaruh propaganda buzzer Israel. Namun, pergerakan mereka di media sosial perlu diantisipasi.
Di sisi lain, Hidayat menambahkan Indonesia tidak diam ketika Palestina terus dijajah. Indonesia juga tidak membuka hubungan bilateral dengan Israel selama penjajahan terus dilakukan kepada Palestina.
"Kita diingatkan Bung Karno (Soekarno) dengan pernyataan 'Jasmerah' dan pada suatu ketika dalam satu diskuisi para tokoh bertanya kenapa kita tidak membuka hubungan dengan Israel? Itu kan negara-negara Arab bikin hubungan juga tidak tertutup," ujar Hidayat.
Jakarta: Pemerintah didoring mengedukasi
generasi milenial supaya tak jadi korban permainan
framing buzzer Israel. Sebab, ada upaya
buzzer yang memojokkan
Palestina dan Hamas.
"Negara harus hadir karena ini urusan kenegaraan, edukasinya, penyikapannya yang terbuka, negara perlu hadir dalam konteks memberikan pemahaman yang baik terkait sikap Indonesia. Dibuka saja," kata Wakil Ketua
MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) melalui keterangan tertulis, Kamis, 9 November 2023.
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyampaikan cita-cita bangsa Indonesia dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yaitu mencegah berbagai bentuk penjajahan. Penekanan itu diperlukan kembali kepada generasi milenial karena penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Padahal, kalau kita kembali pada jati diri bangsa Indonesia, kita mengenal siklus 100 tahunan, 100 tahun yang lalu anak muda itu justru mempersiapkan Indonesia merdeka," ucap Hidayat.
Eks Ketua MPR itu sejatinya tak khawatir generasi milenial Indonesia terpengaruh propaganda
buzzer Israel. Namun, pergerakan mereka di
media sosial perlu diantisipasi.
Di sisi lain, Hidayat menambahkan Indonesia tidak diam ketika Palestina terus dijajah. Indonesia juga tidak membuka hubungan bilateral dengan Israel selama penjajahan terus dilakukan kepada Palestina.
"Kita diingatkan Bung Karno (Soekarno) dengan pernyataan 'Jasmerah' dan pada suatu ketika dalam satu diskuisi para tokoh bertanya kenapa kita tidak membuka hubungan dengan Israel? Itu kan negara-negara Arab bikin hubungan juga tidak tertutup," ujar Hidayat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)