Jakarta: Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, resmi beroperasi. PLTS Terapung Cirata disebut menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan nomor 3 di dunia.
PLTS terapung yang terletak di atas Waduk Cirata ini berkapasitas 192 megawatt-peak (MWp). PLTS tersebut terbentang di area seluas 200 hektare yang terbangun dalam 13 blok dengan lebih dari 340 ribu solar panel, sehingga mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun dan mampu melistriki setara lebih dari 50 ribu rumah, serta akan menekan emisi karbon lebih dari 200 ribu ton per tahun.
Di Cirata juga sudah terdapat pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) dengan kapasitas 1.000 MW. Pemerintah akan meningkatkan kapasitas EBT di sana hingga 1.000 MWp.
"Jadi tenaga airnya bisa juga buat energi hijau," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 9 November 2023.
Jokowi mengatakan PLTS Terapung Cirata merupakan proyek kerja sama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan Listrik Negara (PLN), serta Masdar dari Uni Emirat Arab.
"Saya ingin seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan, saya yakin bisa, karena teknologi sudah ada. Misalnya selain surya ini ada pembangkit angin," ujar Jokowi.
Presiden menjelaskan tantangan pengoperasian PLTS terapung di antaranya kondisi cuaca. Sehigga, PLTS tersebut dibangun dengan teknologi smart grid. Dengan teknologi ini, aliran listrik tetap stabil meski cuaca berubah. Selain itu, Jokowi menjelaskan kendala lokasi dalam pembangunan EBT.
"Lokasi EBT yang jauh dari pusat, kebutuhan listrik bisa kita atasi. Kita bisa bangun solusinya dengan transmission line," terang dia.
Dengan begitu, setiap potensi EBT yang ada antara lain di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi bisa disalurkan ke pusat-pusat ekonomi.
Jakarta:
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, resmi beroperasi.
PLTS Terapung Cirata disebut menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan nomor 3 di dunia.
PLTS terapung yang terletak di atas Waduk Cirata ini berkapasitas 192 megawatt-peak (MWp). PLTS tersebut terbentang di area seluas 200 hektare yang terbangun dalam 13 blok dengan lebih dari 340 ribu solar panel, sehingga mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun dan mampu melistriki setara lebih dari 50 ribu rumah, serta akan menekan emisi karbon lebih dari 200 ribu ton per tahun.
Di Cirata juga sudah terdapat pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) dengan kapasitas 1.000 MW. Pemerintah akan meningkatkan kapasitas EBT di sana hingga 1.000 MWp.
"Jadi tenaga airnya bisa juga buat energi hijau," ujar Presiden Joko Widodo (
Jokowi) seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 9 November 2023.
Jokowi mengatakan PLTS Terapung Cirata merupakan proyek kerja sama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan Listrik Negara (PLN), serta Masdar dari Uni Emirat Arab.
"Saya ingin seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan, saya yakin bisa, karena teknologi sudah ada. Misalnya selain surya ini ada pembangkit angin," ujar Jokowi.
Presiden menjelaskan tantangan pengoperasian PLTS terapung di antaranya kondisi cuaca. Sehigga, PLTS tersebut dibangun dengan teknologi smart grid. Dengan teknologi ini, aliran listrik tetap stabil meski cuaca berubah. Selain itu, Jokowi menjelaskan kendala lokasi dalam pembangunan EBT.
"Lokasi EBT yang jauh dari pusat, kebutuhan listrik bisa kita atasi. Kita bisa bangun solusinya dengan transmission line," terang dia.
Dengan begitu, setiap potensi EBT yang ada antara lain di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi bisa disalurkan ke pusat-pusat ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)