Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) meluncurkan buku panduan penilaian kebutuhan pascakonflik atau Post Conflict Need Assessment (PCNA) -- MTVN/Ilham Wibowo
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) meluncurkan buku panduan penilaian kebutuhan pascakonflik atau Post Conflict Need Assessment (PCNA) -- MTVN/Ilham Wibowo

Pedoman Instrumen Kebutuhan Daerah Pascakonflik Diluncurkan

Ilham wibowo • 29 November 2016 16:14
medcom.id, Jakarta: Pemulihan daerah pascakonflik perlu diukur dari kerusakan yang ditimbulkan. Instrumen pengukuran mesti tersedia untuk menangani dampak ketahanan sosial masyarakat.
 
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) meluncurkan buku panduan penilaian kebutuhan pascakonflik atau Post Conflict Need Assessment (PCNA). Panduan ini dibuat sebagai instrumen pengukuran dampak kerusakan kerugian akibat konflik sosial.
 
"Di dalamnya terdapat pengembangan instrumen pengukuran dalam bentuk social recovery need assessment (SRNA)," ujar Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) Kemendes PDTT Suprayoga Hadi di Media Hotel and Towers, Jalan Gunung Sahari Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa, (29/11/2016).

Suprayoga menjelaskan, panduan PCNA adalah rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian serta analisis dan perkiraan kebutuhan yang menjadi dasar penyusunan rencana aksi pemulihan daerah pascakonflik. Pengkajian meliputi penilaian kerusakan kerugian fisik dan nonfisik.
 
"Ada tiga bagian utama, yakni aspek kerusakan, kebutuhan pemulihan, dan dampak sosial," ujarnya.
 
Menurut Suprayoga, instrumen pemulihan sosial ini terbagi dalam beberapa variabel. Kerusakan dan kerugian akibat terjadinya konflik sosial pun dapat digambarkan.
 
Variabel yang dimaksud, yakni kerusakan manusia, kapasitas lingkungan, sosial kemasyarakatan, kapasitas peradaban dan budaya masyarakat, serta kerusakan kapasitas fisik dan tata ruang serta gangguan mental individu dan masyarakat.
 
"Variabel ini sangat penting untuk diukur agar diperoleh data dan informasi yang akurat tentang bagaimana proses dan tahapan pemulihan yang perlu dilakukan," ujarnya.
 
Tahapan tersebut, lanjut Suprayoga, terbagi dalam terbagi dalam katagori tingkat kebutuhan. Diantaranya, kebutuhan jangka pendek, menengah, dan panjang.
 
"Hasil pengukuran ini menjadi bahan pengambilan kebijakan pembangunan di daerah-daerah pascakonflik di Indonesia," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(NIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan