medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi I DPR Nurhayati Assegaf mendesak pimpinan DPR meminta penjelasan pemerintah soal penangkapan anggota pasukan perdamaian Indonesia di Sudan. Kejadian ini dinilai bisa mencoreng muka Indonesia.
"Kejadian ini sangat merusak diplomasi Indonesia yang sangat kurang aktif. Kami berharap pimpinan DPR meminta pada pemerintah menjelaskan kejadian ini dan mencari secara tuntas siapa yang melakukan," kata Nurhayati dalam rapat Paripurna DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Politikus Demokrat itu menyebut, Indonesia adalah negara yang paling banyak mengirimkan pasukan perdamaian. Hal ini sesuai amanat pembukaan UUD 1945.
Nurhayati mengatakan, tuduhan pasukan Indonesia menyelundupkan senjata dari Sudan telah mencoreng nama Indoensia. Karena itu harus ada penjelasan mendalam soal kasus tersebut.
Jika memang terbukti, dia meminta ada pengadilan terbuka soal dugaan penyelundupan senjata tersebut. Menurut Nurhayati, kejadian itu tak boleh diremehkan.
"Kejadian Darfur sangat melukai hati kita. Gimana kejadian ini bisa terjadi, DPR minta pemerintah tanggung jawab apa dan sebab kejadiannya," kata dia.
Sebuah media Sudan memberitakan terkait penangkapan pasukan perdamaian asal Indonesia di Darfur. Menurut artikel di The Sudanese Media Center, Sabtu 21 Januari, personel RI yang tergabung dalam misi penjaga perdamaian UNAMID itu ditangkap di Bandara Al Fashir pada Jumat atas percobaan penyelundupan senjata beserta amunisi dan beberapa mineral.
medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi I DPR Nurhayati Assegaf mendesak pimpinan DPR meminta penjelasan pemerintah soal penangkapan anggota pasukan perdamaian Indonesia di Sudan. Kejadian ini dinilai bisa mencoreng muka Indonesia.
"Kejadian ini sangat merusak diplomasi Indonesia yang sangat kurang aktif. Kami berharap pimpinan DPR meminta pada pemerintah menjelaskan kejadian ini dan mencari secara tuntas siapa yang melakukan," kata Nurhayati dalam rapat Paripurna DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Politikus Demokrat itu menyebut, Indonesia adalah negara yang paling banyak mengirimkan pasukan perdamaian. Hal ini sesuai amanat pembukaan UUD 1945.
Nurhayati mengatakan, tuduhan pasukan Indonesia menyelundupkan senjata dari Sudan telah mencoreng nama Indoensia. Karena itu harus ada penjelasan mendalam soal kasus tersebut.
Jika memang terbukti, dia meminta ada pengadilan terbuka soal dugaan penyelundupan senjata tersebut. Menurut Nurhayati, kejadian itu tak boleh diremehkan.
"Kejadian Darfur sangat melukai hati kita. Gimana kejadian ini bisa terjadi, DPR minta pemerintah tanggung jawab apa dan sebab kejadiannya," kata dia.
Sebuah media Sudan memberitakan terkait penangkapan pasukan perdamaian asal Indonesia di Darfur. Menurut artikel di The Sudanese Media Center, Sabtu 21 Januari, personel RI yang tergabung dalam misi penjaga perdamaian UNAMID itu ditangkap di Bandara Al Fashir pada Jumat atas percobaan penyelundupan senjata beserta amunisi dan beberapa mineral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)