Jakarta: Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiyah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kiai Noer Muhammad Iskandar SQ, dikenang sebagai sosok supel. Almarhum tak membeda-bedakan orang saat berteman.
“Kiai Haji Noer Muhammad Iskandar sangat baik dalam pergaulan. Salah satu contoh kebaikannya semua tamu diterima tanpa ada perbedaan,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dikutip Medcom.id dari Instagram Said Aqil, @saidaqilsiroj53, Minggu, 13 Desember 2020.
Said Aqil mengatakan Noer tidak membeda-bedakan perlakuan kepada orang miskin dan kaya maupun orang biasa atau pejabat. Semua tamu selalu dijamu dengan makanan.
Sosok Noer, kata Said Aqil, juga merupakan sosok pejuang, pendidik, dan tokoh ulama. Said Aqil merasakan betul kehangatan pria kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, 5 Juli 1955, itu.
“Ketika saya baru datang ke Jakarta membawa anak tiga harus sekolah, saya titip ke Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiyah karena gratis,” papar Said Aqil.
Baca: Noer Muhammad Iskandar Disebut Figur Santri Penakluk Jakarta
Keberadaan Ponpes Asshiddiqiyah sangat membantu Said Aqil yang belum mengenal medan di Jakarta. Said Aqil bisa fokus meniti pekerjaannya tanpa khawatir soal pendidikan anak-anaknya.
Said Aqil mendoakan keluarga Noer diberi ketabahan. Dia juga berdoa agar almarhum diberi pengampunan dan rahmat Allah SWT.
“Insyallah diberi ketabahan keluarga yang ditinggal dan Asshiddiqiyah terus maju dan eksis sebagai peninggalan yang mulia dan berharga,” tutur Said Aqil.
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiyah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kiai Noer Muhammad Iskandar SQ, tutup usia. Almarhum meninggal usai menjalani operasi pembersihan batu ginjal.
"Meninggal hari ini sekitar pukul 13.00 di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk," kata Ketua PWNU Jawa Barat sekaligus menantu almarhum, KH Hasan Nuri Hidayatullah, kepada Medcom.id, Minggu, 13 Desember 2020.
Jakarta: Pengasuh
Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiyah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kiai Noer Muhammad Iskandar SQ, dikenang sebagai sosok supel. Almarhum tak membeda-bedakan orang saat berteman.
“Kiai Haji Noer Muhammad Iskandar sangat baik dalam pergaulan. Salah satu contoh kebaikannya semua tamu diterima tanpa ada perbedaan,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dikutip
Medcom.id dari Instagram Said Aqil, @saidaqilsiroj53, Minggu, 13 Desember 2020.
Said Aqil mengatakan Noer tidak membeda-bedakan perlakuan kepada orang miskin dan kaya maupun orang biasa atau pejabat. Semua tamu selalu dijamu dengan makanan.
Sosok Noer, kata Said Aqil, juga merupakan sosok pejuang, pendidik, dan tokoh ulama. Said Aqil merasakan betul kehangatan pria kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, 5 Juli 1955, itu.
“Ketika saya baru datang ke Jakarta membawa anak tiga harus sekolah, saya titip ke Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiyah karena gratis,” papar Said Aqil.
Baca:
Noer Muhammad Iskandar Disebut Figur Santri Penakluk Jakarta
Keberadaan Ponpes Asshiddiqiyah sangat membantu Said Aqil yang belum mengenal medan di Jakarta. Said Aqil bisa fokus meniti pekerjaannya tanpa khawatir soal pendidikan anak-anaknya.
Said Aqil mendoakan keluarga Noer diberi ketabahan. Dia juga berdoa agar
almarhum diberi pengampunan dan rahmat Allah SWT.
“Insyallah diberi ketabahan keluarga yang ditinggal dan Asshiddiqiyah terus maju dan eksis sebagai peninggalan yang mulia dan berharga,” tutur Said Aqil.
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiyah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kiai Noer Muhammad Iskandar SQ, tutup usia. Almarhum meninggal usai menjalani operasi pembersihan batu ginjal.
"Meninggal hari ini sekitar pukul 13.00 di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk," kata Ketua PWNU Jawa Barat sekaligus menantu almarhum, KH Hasan Nuri Hidayatullah, kepada Medcom.id, Minggu, 13 Desember 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)