Jakarta: Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih cukup tinggi. Terpantau belum ada penurunan aktivitas di gunung berapi yang ada wilayah perairan Lampung Selatan itu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut Gunung Anak Krakatau meletus 62 kali sepanjang Selasa, 14 Agustus 2018. Letusan disertai abu dan material vulkanik lain.
"Tinggi kolom letusan 200-500 meter dengan disertai abu, pasir dan lava pijar," kata Sutopo melalui akun twitternya, Rabu, 15 Agustus 2018.
Sutopo mengatakan, tercatat pula terjadi hembusan sebanyak 33 kali. Kondisi ini tidak berbahaya selama berada di luar radius 2 kilometer. "Status Waspada."
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan terus melakukan pengamatan terhadap Gunung Anak Krakatau. Pengamatan melibatkan Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung api Anak Krakatau.
BMKG mencatat pada Selasa, 14 Agustus 2018 secara visual kondisi gunung berkabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Visual malam baik langsung maupun dari kamera pengintai (CCTV) tertutup kabut. Ombak laut relatif tenang.
Sedangkan, petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Windi Cahya Untung melaporkan kondisi kegempaan menunjukkan terjadi letusan sebanyak 53 kali, amplitudo 14-43 mm dengan durasi 15-73 detik.
"Kemudian embusan berjumlah 47 kali, amplitudo 3-26 mm, durasi 8-45 detik," kata Windi seperti dilansir Antara.
Windi juga mencatat gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak 25 kali dengan amplitudo 4-22 mm dan berdurasi 3-13 detik. Selama status waspada, masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.
Jakarta: Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih cukup tinggi. Terpantau belum ada penurunan aktivitas di gunung berapi yang ada wilayah perairan Lampung Selatan itu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut Gunung Anak Krakatau meletus 62 kali sepanjang Selasa, 14 Agustus 2018. Letusan disertai abu dan material vulkanik lain.
"Tinggi kolom letusan 200-500 meter dengan disertai abu, pasir dan lava pijar," kata Sutopo melalui akun twitternya, Rabu, 15 Agustus 2018.
Sutopo mengatakan, tercatat pula terjadi hembusan sebanyak 33 kali. Kondisi ini tidak berbahaya selama berada di luar radius 2 kilometer. "Status Waspada."
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan terus melakukan pengamatan terhadap Gunung Anak Krakatau. Pengamatan melibatkan Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung api Anak Krakatau.
BMKG mencatat pada Selasa, 14 Agustus 2018 secara visual kondisi gunung berkabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Visual malam baik langsung maupun dari kamera pengintai (CCTV) tertutup kabut. Ombak laut relatif tenang.
Sedangkan, petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Windi Cahya Untung melaporkan kondisi kegempaan menunjukkan terjadi letusan sebanyak 53 kali, amplitudo 14-43 mm dengan durasi 15-73 detik.
"Kemudian embusan berjumlah 47 kali, amplitudo 3-26 mm, durasi 8-45 detik," kata Windi seperti dilansir Antara.
Windi juga mencatat gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak 25 kali dengan amplitudo 4-22 mm dan berdurasi 3-13 detik. Selama status waspada, masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)