Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka Jakarta - ANTARA/Rosa Panggabean.
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka Jakarta - ANTARA/Rosa Panggabean.

SBY Minta Jokowi Bantu Selesaikan Asia Sentinel

Kautsar Widya Prabowo • 20 September 2018 21:49
Jakarta: Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta bantuan Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan polemik Asia Sentinel. Dia berharap Jokowi ikut membongkar tudingan Asia Sentinel hingga tuntas.
 
"Saya mohon izin Bapak Presiden Jokowi untuk perjuangkan kebenaran ini, demi martabat & kehormatan saya sebagai mantan Presiden," tulis SBY dalam akun Twitter resminya @SBYudhoyono, Kamis, 20 September 2018.
 
Meski telah memaafkan Asia Sentinel, SBY bakal tetap membawa persoalan ini ke ranah hukum. Alasannya, artikel yang ditulis Jhon Berthelesen adalah fitnah besar terhadap namanya dan partai Demokrat.

(Baca: SBY Maafkan Asian Sentinel)
 
"Kalau tidak dibongkar sampai akar-akarnya, setiap saat fitnah keji ini akan dimunculkan lagi," ujar dia.
 
Presiden RI ke-6 ini mengaku sudah lelah bersabar dengan fitnah yang ditujukan kepadanya selama 10 tahun. Untuk itu, SBY meminta negara melindungi kehormatannya sebagai mantan kepala negara berdasarkan UUD 1945.
 
(Baca: Asia Sentinel Minta Maaf ke SBY dan Partai Demokrat)
 
Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut permintaan maaf Asian Sentinel dalam laman resminya tidak cukup mengganti kerugian imateril partainya, khususnya SBY. Partai berlambang mercy itu tetap melanjutkan langkah hukum.
 
"Kami sampai sekarang perintahnya menyiapkan hal-hal seperti gugatan yang harus diajukan, belum ada perintah lain dari Ketua Umum Pak SBY," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan