Ilustrasi matahari. DOK
Ilustrasi matahari. DOK

Surabaya Sumuk Pol! BMKG Juanda Ungkap Penyebabnya

Muhammad Syahrul Ramadhan • 15 Oktober 2025 23:22
Surabaya: Fenomena suhu panas ekstrem yang melanda Surabaya dan sekitarnya beberapa hari terakhir telah memicu keluhan dari masyarakat. Meskipun pembacaan termometer menunjukkan suhu udara mencapai sekitar 36 C, rasa panas yang menusuk kulit terasa jauh lebih menyengat, diklaim mencapai hingga 41 C.
 
​Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Juanda memberikan penjelasan mengenai penyebab hawa di Surabaya sumuk pol akhir-akhir ini. Ada beberapa penyebab cuaca Surabaya panas kentang-kentang, simak penjelasan lengkapnya.

Kulminasi Matahari 

Peningkatan suhu drastis ini dampak dari fenomena alam yang rutin terjadi, dikombinasikan dengan faktor meteorologis lokal. BMKG Juanda dalam unggahan di akun Instagram @infobmkgjuanda menyebutkan bahwa saat ini wilayah Jawa Timur sedang mengalami fenomena Kulminasi Utama.
 
“Meski bukan faktor utama, tapi kalau melihat dari citra satelit sangat sedikit awan di Jatim saat ini. Dengan demikian sebagian besar Jatim akan merasakan suhu udara lebih panas,” tulis @infobmkgjuanda.

Kondisi ini menyebabkan radiasi sinar matahari diterima secara maksimal oleh permukaan bumi. Radiasi menjadi semakin intensif karena langit cerah dengan sedikit awan, yang berarti tidak ada penghalang sinar matahari menuju permukaan.
 
"Kulminasi terjadi setiap hari antara jam 11 hingga 1 siang," kata prakirawan BMKG Juanda Thariq Harun Al Rasyid, seperti dikutip dari Media Indonesia.
 
Selain itu panas ekstrem di Surabaya ini juga disebabkan saat ini sudah memasuki masa pancaroba dari musim kemarau menuju musim hujan. Kondisi langit yang cerah juga menyebabkan panas menyengat, lantaran sinar matahari langsung masuk bumi tanpa hambatan awan.
 
Baca juga: 10 Kab/Kota Paling Berkelanjutan Versi UI GreenCityMetric Award 2025: Surabaya Nomor 1
 

Diprediksi Sampai November

Buat kamu warga Surabaya mesti bersabar kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga akhir November 2025. Puncak suhu panas mencapai 34°C hingga 37°C terjadi setiap hari antara pukul 11.00 hingga 13.00 WIB. 
 
​BMKG mengimbau masyarakat agar waspada terhadap dampak suhu tinggi, terutama, masyarakat diharapkan menggunakan pakaian tertutup dan pelindung saat beraktivitas di luar ruangan, memastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit, dan mencukupi asupan cairan untuk menghindari dehidrasi, terutama bagi pekerja di luar ruangan.
 
"Masyarakat yang keluar rumah lebih baik mengenakan baju panjang dan perlengkapan lain yang menutup kulit, menggunakan sunscreen atau tabir surya," ungkap Thariq.
 
(Sheva Asyraful Fali)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RUL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan