Bogor: Tokoh humanis spiritual dan juga penulis lebih dari 200 buku, Anand Krisnha, mengembuskan napas terakhir di Bogor, Jawa Barat, sekitar Pukul 19.35 WIB, Kamis, 6 Februari 2025. Anand meninggal diduga akibat kelelahan dengan sejumlah kegiatan yang dijalankan pada usia 68 tahun.
"Bapak meninggal dunia karena kelelahan di dalam usianya ketika belakangan ini sedang sibuk menulis buku dan juga sibuk di sejumlah kegiatan lain," kata putra pertama Anand Krishna, Prashant Gangtani, di Bogor, Jumat, 7 Februari 2025.
Pria berdarah India yang lahir di Solo, 1 September 1956 ini selama ini juga dikenal sebagai seorang tokoh penggerak plurasime di Indonesia. Selama lebih dari tiga dekade, Anand Krishna mendedikasikan hidupnya untuk membangkitkan kesadaran akan kebhinekaan, kesejahteraan holistik, dan pemberdayaan diri.
"Kita sangat kehilangan atas kepergian Bapak Anand Krisnha. Sejak kesembuhannya dari leukemia pada 1991, ia telah menginspirasi jutaan orang melalui siaran televisi, dialog di radio, pelatihan meditasi, pendidikan, penerbitan buku, serta gerakan kemanusiaan," kata Ketua Yayasan Anand Ashram, Joehanes Budiman.
Menurut Johanes salah satu persoalan yang menjadi perhatian Anand belakangan ini adalah tantangan yang dihadapi oleh Gen Z pada masa kini.
Anand juga sangat produktif menulis buku. Lebih dari 200 judul telah ia terbitkan dan sudah terjual jutaan buku dalam berbagai bahasa. Umumnya buku-buku tersebut bertemakan pengembangan diri, budaya, pendidikan, dan kesehatan.
Banyak lembaga dan komunitas yang berdiri karena terinspirasi oleh ajaran yang dikembangkan oleh Anand Krisnha. Antara lain Yayasan Anand Ashram, Anand Ashram Ubud, One Earth School Bali, Anand Krishna Centres dan Anand Krishna Information Centre, Charter for Global Harmony, L’Ayurveda: Centre for Holistic Care and Inner Beauty, Rumah Sehat Holistik Satu Bumi, Museum Sindhu Samskriti, dan Tibet Indonesia Friendship Association.
Anand Krisnha juga dikenal dekat dengan Presiden ke-4 Indonesia KH Abdurrahman Wahid. Kedekatan mereka antara lain tercipta dari kesamaan pemikiran tentang plurasisme dan perdamaian dunia tanpa memandang perbedaan.
Yayasan Anand Asram yang didirikan oleh Anand Krishna, pernah memberikan penghargaan ‘The Indonesian Peoples National Hero’ kepada Gus Dur, karena dinilai berjasa dalam memperjuangkan hak-hak sipil dan membangun nilai cinta kasih di dunia. Penghargaan diserahkan Anand Krishna kepada keluarga Gus Dur, diwakili putrinya, Inayah Wahid, pada Senin, 14 Januari 2013 silam.
Bogor: Tokoh humanis spiritual dan juga penulis lebih dari 200 buku, Anand Krisnha, mengembuskan napas terakhir di Bogor, Jawa Barat, sekitar Pukul 19.35 WIB, Kamis, 6 Februari 2025. Anand
meninggal diduga akibat kelelahan dengan sejumlah kegiatan yang dijalankan pada usia 68 tahun.
"Bapak meninggal dunia karena kelelahan di dalam usianya ketika belakangan ini sedang sibuk menulis buku dan juga sibuk di sejumlah kegiatan lain," kata putra pertama Anand Krishna, Prashant Gangtani, di Bogor, Jumat, 7 Februari 2025.
Pria berdarah India yang lahir di Solo, 1 September 1956 ini selama ini juga dikenal sebagai seorang tokoh penggerak plurasime di Indonesia. Selama lebih dari tiga dekade, Anand Krishna mendedikasikan hidupnya untuk membangkitkan kesadaran akan kebhinekaan, kesejahteraan holistik, dan pemberdayaan diri.
"Kita sangat kehilangan atas kepergian Bapak Anand Krisnha. Sejak kesembuhannya dari leukemia pada 1991, ia telah menginspirasi jutaan orang melalui siaran televisi, dialog di radio, pelatihan meditasi, pendidikan, penerbitan buku, serta gerakan kemanusiaan," kata Ketua Yayasan Anand Ashram, Joehanes Budiman.
Menurut Johanes salah satu persoalan yang menjadi perhatian Anand belakangan ini adalah tantangan yang dihadapi oleh Gen Z pada masa kini.
Anand juga sangat produktif menulis buku. Lebih dari 200 judul telah ia terbitkan dan sudah terjual jutaan buku dalam berbagai bahasa. Umumnya buku-buku tersebut bertemakan pengembangan diri, budaya, pendidikan, dan kesehatan.
Banyak lembaga dan komunitas yang berdiri karena terinspirasi oleh ajaran yang dikembangkan oleh Anand Krisnha. Antara lain Yayasan Anand Ashram, Anand Ashram Ubud, One Earth School Bali, Anand Krishna Centres dan Anand Krishna Information Centre, Charter for Global Harmony, L’Ayurveda: Centre for Holistic Care and Inner Beauty, Rumah Sehat Holistik Satu Bumi, Museum Sindhu Samskriti, dan Tibet Indonesia Friendship Association.
Anand Krisnha juga dikenal dekat dengan Presiden ke-4 Indonesia KH Abdurrahman Wahid. Kedekatan mereka antara lain tercipta dari kesamaan pemikiran tentang plurasisme dan perdamaian dunia tanpa memandang perbedaan.
Yayasan Anand Asram yang didirikan oleh Anand Krishna, pernah memberikan penghargaan ‘The Indonesian Peoples National Hero’ kepada Gus Dur, karena dinilai berjasa dalam memperjuangkan hak-hak sipil dan membangun nilai cinta kasih di dunia. Penghargaan diserahkan Anand Krishna kepada keluarga Gus Dur, diwakili putrinya, Inayah Wahid, pada Senin, 14 Januari 2013 silam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)