Acara silaturahmi Presiden Jokowi dengan petani tebu di Istana Negara. Foto: Medcom.id/Damar.
Acara silaturahmi Presiden Jokowi dengan petani tebu di Istana Negara. Foto: Medcom.id/Damar.

Petani Tebu Sampaikan Keluh Kesah ke Presiden

Damar Iradat • 06 Februari 2019 18:26
Jakarta: Sejumlah petani tebu menyampaikan keluh kesahnya kepada Presiden Joko Widodo. Ada tiga keluhan yang disampaikan para petani ke Presiden.
 
Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia (APTRI) Sumitro Samadikun mengatakan, saat ini para petani tebu mengalami masa sulit menjual gula di pasar karena tingginya impor gula untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Namun, Sumitro memahami maksud kebijakan impor gula tersebut.
 
"Karena barangkali maksud Bapak (Presiden Jokowi) yang begitu mulia untuk memberikan pelayanan kepada konsumen dengan cara impor agar lebih dari kebutuhan, sehingga gula sisa impor yang beredar di pasar agak melebihi kebutuhan," kata Sumitro dalam sambutannya dalam acara silaturahmi Presiden dengan petani tebu di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019.
 
Kendati demikian, ia bersyukur Jokowi masih memerintahkan Bulog membeli gula petani di angka Rp9.700/kilogram. Meskipun, kata dia, harga tersebut tidak menutup biaya produksi petani di angka Rp10.500/kilogram.
 
Menurut dia, apa yang dilakukan Bulog belum menyentuh seluruh petani. Sebab, yang dibeli Bulog hanya petani yang tebunya digiling di BUMN.
 
"Sedangkan yang tidak, misalnya Kebun Agung, gulanya tidak dibeli sehingga harga jatuh di bawah Rp9.000/kilogram," ujarnya.
 
Baca: Darmin Benarkan Indonesia Jadi Pengimpor Gula Terbesar di Dunia
 
Kemudian, kata dia, soal pasar yang jenuh karena ada gula rafinasi yang seharusnya untuk industri makanan dan minuman masih bocor. Ini, kata dia, karena kelebihan kuota impor yang diberikan.
 
"Meski dipotong 2,8 juta ton, namun sisa rafinasi masih ada. Bila nanti kurang masih bisa ditambah," tegas dia.
 
Keluhan terakhir yakni soal pabrik gula yang tidak efisien telah ditutup satu per satu dengan harapan petani bisa beralih ke pabrik gula lain. Namun, ia berharap, sebelum pabrik gula ditutup diberikan contoh untuk pembangunan pabrik gula baru yang modern.
 
"Sehingga keuntungan bisa kembali ke petani. Baru pas pabrik berdiri, pabrik yang lama bisa ditutup," ungkap Sumitro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan