Jakarta: Jumlah orang meninggal akibat covid-19 varian Omicron cukup memprihatinkan. Bahkan, total pasien meninggal mencapai 1.477 terhitung sejak 1 November 2021 hingga 16 Maret 2022.
Dari jumlah itu, sebanyak 50 persen belum divaksin atau sudah divaksin tetapi belum mendapatkan dosis lengkap. Orang yang belum mendapatkan vaksin dosis lengkap rentan terhadap bahaya covid-19.
"Jadi kira-kira yang periode Omicron. Itu kita analisis dari 1.477 kasus meninggal periode 1 November sampai 16 maret. Nah, ternyata 50 persen itu belum vaksin atau vaksin baru satu dosis, jadi belum lengkap," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia saat dihubungi, Kamis, 17 Maret 2022.
Sementara itu, sebanyak 36 persen diantaranya adalah warga yang sudah mendapatkan vaksin lengkap. Menurut dia, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kematian pasien covid-19 meskipun persentase warga bervaksin lengkap yang meninggal akibat Omicron cukup besar.
"Ada 36 persen yang vaksin lengkap tapi kita tidak tahu kan. Mungkin sudah waktunya booster tapi keburu sakit dan sakitnya komorbid. Bisa jadi komorbidnya tidak terkontrol dengan baik," ujarnya.
Baca: Kemenkes: Vaksin Dosis Lengkap dan Penguat Benteng Pertahanan dari Covid-19
Dwi mengatakan hingga saat ini masih ada warga yang belum mendapatkan vaksin sama sekali baik dosis 1 dan 2. Banyak di antaranya juga memiliki penyakit komorbid.
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat yang belum divaksin dan mampu secara kesehatan segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk divaksinasi. Sementara itu, bagi warga yang memiliki penyakit komorbid diimbau agar selalu rutin memeriksakan kondisi kesehatannya agar penyakit penyertanya terkendali dan kesehatannya dalam kondiis stabil.
Jakarta: Jumlah orang meninggal akibat covid-19
varian Omicron cukup memprihatinkan. Bahkan, total pasien meninggal mencapai 1.477 terhitung sejak 1 November 2021 hingga 16 Maret 2022.
Dari jumlah itu, sebanyak 50 persen belum
divaksin atau sudah divaksin tetapi belum mendapatkan dosis lengkap. Orang yang belum mendapatkan vaksin dosis lengkap rentan terhadap bahaya
covid-19.
"Jadi kira-kira yang periode Omicron. Itu kita analisis dari 1.477 kasus meninggal periode 1 November sampai 16 maret. Nah, ternyata 50 persen itu belum vaksin atau vaksin baru satu dosis, jadi belum lengkap," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia saat dihubungi, Kamis, 17 Maret 2022.
Sementara itu, sebanyak 36 persen diantaranya adalah warga yang sudah mendapatkan vaksin lengkap. Menurut dia, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kematian pasien covid-19 meskipun persentase warga bervaksin lengkap yang meninggal akibat Omicron cukup besar.
"Ada 36 persen yang vaksin lengkap tapi kita tidak tahu kan. Mungkin sudah waktunya booster tapi keburu sakit dan sakitnya komorbid. Bisa jadi komorbidnya tidak terkontrol dengan baik," ujarnya.
Baca:
Kemenkes: Vaksin Dosis Lengkap dan Penguat Benteng Pertahanan dari Covid-19
Dwi mengatakan hingga saat ini masih ada warga yang belum mendapatkan vaksin sama sekali baik dosis 1 dan 2. Banyak di antaranya juga memiliki penyakit komorbid.
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat yang belum divaksin dan mampu secara kesehatan segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk divaksinasi. Sementara itu, bagi warga yang memiliki penyakit komorbid diimbau agar selalu rutin memeriksakan kondisi kesehatannya agar penyakit penyertanya terkendali dan kesehatannya dalam kondiis stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)