Logo Presidensi G20 Indonesia 2022. Medcom.id/Desi A
Logo Presidensi G20 Indonesia 2022. Medcom.id/Desi A

Eksistensi Lokal pada Logo Presidensi G20 Indonesia 2022

Sri Yanti Nainggolan • 14 Januari 2022 07:31
Jakarta: Logo Presidensi G20 Indonesia 2022 melambangkan budaya lokal. Tujuannya agar masyarakat Indonesia merasa menjadi bagian dari ajang internasional ini. 
 
"Ada, logo (Presidensi G20 Indonesia 2022) khas Indonesia, pakai Gunungan, yang kalau pertunjukan wayang kulit pasti ada," terang Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong saat dihubungi, Kamis, 13 Januari 2022. 
 
"Jadi ada bagian G20 yang umum dan ada yang khas Indonesia supaya masyarakat jadi punya rasa memiliki (pada kegiatan ini)," tambah dia. 

Makna logo Presidensi G20 Indonesia 2022 terdiri dari tiga bagian. Pertama, Kawung yang berarti tekad bulat dan berguna bagi sesama (stronger dan together). Kedua, Dalang bermakna peran aktif serta Gunungan yang artinya babak baru dan keseimbangan (recover).
 
Mengutip laman resmi Bank Indonesia, logo Presidensi G20 Indonesia 2022 juga berbentuk seperti pohon. Yang artinya dapat terus tumbuh dan berguna bagi lingkungan. Logo ini juga menjadi pengharapan atas tumbuhnya perekonomian global yang akan memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat.
 
Sementara itu, tema "Recover Together, Recover Stronger" bertujuan mengajak seluruh dunia bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
 
Baca: Presidensi G20 Indonesia 2022 Prioritaskan Pemulihan Pascapandemi Covid-19
 
Usman Kansong juga mengungkapkan bahwa selama Presidensi G20 Indonesia 2022 akan ada banyak agenda dibahas. Tiga tema besarnya adalah arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transmisi energi. 
 
Kemudian, berbagai kegiatan akan dilaksanakan sepanjang 1 Desember 2021 hingga 31 Oktober 2022. Seperti seminar, pertemuan, hingga pameran. Acara akan digelar daring maupun luring. 
 
 "Di ujung ada KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) pada 30 dan 31 Oktober, para kepala negara bertemu di Bali, itu agenda puncak," terang Usman Kansong. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan