Jakarta: Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022 kian diperketat. Terutama di sisi pengawasan dan penjagaan kesehatan jemaah haji.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memanfaatkan smartwatch untuk memantau kondisi kesehatan peserta berisiko tinggi. Panitia dapat lebih mudah memonitor kondisi kesehatan jemaah, seperti detak jantung, saturasi oksigen, tekanan darah, sampai waktu tidur.
“Mereka sudah tidur berapa jam kita bisa tahu dengan jam ini,” terang Kabid Kesehatan PPIH Embarkasi Jakarta-Bekasi Resi Arisandi dalam program Primetime News di Metro TV, Senin, 6 Juni 2022.
Sebelum pandemi Covid-19, penyelenggara haji sempat mengeluarkan tanda berupa gelang guna memantau tingkat kesehatan dari jemaah calon haji. Kini, penyelenggara ibadah haji menggunakan smartwatch.
Smartwatch ini terkoneksi dengan pihak panitia di aplikasi telepetugas. (Fatha Annisa)
Jakarta: Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022 kian diperketat. Terutama di sisi pengawasan dan penjagaan kesehatan jemaah haji.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memanfaatkan
smartwatch untuk memantau kondisi kesehatan peserta berisiko tinggi. Panitia dapat lebih mudah memonitor kondisi kesehatan jemaah, seperti detak jantung, saturasi oksigen, tekanan darah, sampai waktu tidur.
“Mereka sudah tidur berapa jam kita bisa tahu dengan jam ini,” terang Kabid Kesehatan PPIH Embarkasi Jakarta-Bekasi Resi Arisandi dalam program
Primetime News di
Metro TV, Senin, 6 Juni 2022.
Sebelum pandemi Covid-19, penyelenggara haji sempat mengeluarkan tanda berupa gelang guna memantau tingkat kesehatan dari jemaah calon haji. Kini, penyelenggara ibadah haji menggunakan
smartwatch.
Smartwatch ini terkoneksi dengan pihak panitia di aplikasi telepetugas.
(Fatha Annisa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)