Jakarta: Vihara Metta di Palmerah, Jakarta Barat mempersiapkan ibadah perayaan Waisak yang akan digelar pada Selasa, 29 Mei 2018 malam ini. Perayaan Waisak kali ini mengangkat tema 'Bertindak, Berucap, dan Berpikir Baik untuk Memperkokoh Keutuhan Bangsa'.
"Tema ini ditetapkan oleh organisasi Buddhis Sangha Theravada Indonesia berdasarkan referensi ajaran para Buddha (Apadana, 79)," kata Bhikku Subhakaro Thera kepada Medcom.id, Selasa, 29 Mei 2018.
Bhikku menjelaskan, Waisak merupakan hari diperingatinya tiga peristiwa suci (trisuci) yang terjadi di hari yang sama, yakni hari Purnama Raya Bulan Waisak dengan tahun yang berbeda-beda.
"Kelahiran Siddharta Gautama sebagai calon Buddha tahun 623 SM, pencapaian pencerahan Agung Sempurna tahun 558 SM, dan Kemangkatan Buddha tahun 543 SM," ujarnya.
Baca: Menag akan Menghadiri Perayaan Waisak di Borobudur
Prosesi ibadah malam nanti terdiri dari tiga proses. Dimulai dari puja penghormatan, berkeliling tiga kali (pradhaksana), dan terakhir prosesi puja bhakti sembahyang menghadap ke altar/meja Buddha.
"Sebagai arti memimpin diri untuk mengarahkan kepada satu tujuan bernilai kebajikan," ujarnya.
Terkait pengamanan, perayaan Waisak di Vihara Metta selama ini tidak pernah dijaga secara ketat. Namun, pihaknya tetap berkoordinasi dengan perangkat pemerintah seperti RT dan RW.
"Kami tetap Lapor kepada RT RW tujuannya untuj merefleksikan kebersamaan agar tercapai situasi kondusif. Jarang sekali acara umat Buddha diikuti pengamanan ketat dari polisi maupun TNI," ujarnya. (Dwi Aris Setya Budi)
Jakarta: Vihara Metta di Palmerah, Jakarta Barat mempersiapkan ibadah perayaan Waisak yang akan digelar pada Selasa, 29 Mei 2018 malam ini. Perayaan Waisak kali ini mengangkat tema 'Bertindak, Berucap, dan Berpikir Baik untuk Memperkokoh Keutuhan Bangsa'.
"Tema ini ditetapkan oleh organisasi Buddhis Sangha Theravada Indonesia berdasarkan referensi ajaran para Buddha (Apadana, 79)," kata Bhikku Subhakaro Thera kepada
Medcom.id, Selasa, 29 Mei 2018.
Bhikku menjelaskan, Waisak merupakan hari diperingatinya tiga peristiwa suci (trisuci) yang terjadi di hari yang sama, yakni hari Purnama Raya Bulan Waisak dengan tahun yang berbeda-beda.
"Kelahiran Siddharta Gautama sebagai calon Buddha tahun 623 SM, pencapaian pencerahan Agung Sempurna tahun 558 SM, dan Kemangkatan Buddha tahun 543 SM," ujarnya.
Baca: Menag akan Menghadiri Perayaan Waisak di Borobudur
Prosesi ibadah malam nanti terdiri dari tiga proses. Dimulai dari puja penghormatan, berkeliling tiga kali (pradhaksana), dan terakhir prosesi puja bhakti sembahyang menghadap ke altar/meja Buddha.
"Sebagai arti memimpin diri untuk mengarahkan kepada satu tujuan bernilai kebajikan," ujarnya.
Terkait pengamanan, perayaan Waisak di Vihara Metta selama ini tidak pernah dijaga secara ketat. Namun, pihaknya tetap berkoordinasi dengan perangkat pemerintah seperti RT dan RW.
"Kami tetap Lapor kepada RT RW tujuannya untuj merefleksikan kebersamaan agar tercapai situasi kondusif. Jarang sekali acara umat Buddha diikuti pengamanan ketat dari polisi maupun TNI," ujarnya. (Dwi Aris Setya Budi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)
