​Batavia Prosperindo Bidik Dana Kelolaan Rp16,5 Triliun

08 Juli 2014 12:52
medcom.id, Jakarta: Anak perusahaan PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk, PT Batavia Prosperindo Asset Management, menargetkan dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp16,5 triliun pada tahun ini atau naik 26,93% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya senilai Rp13 triliun.
 
"Hingga akhir Juni tahun ini, AUM mencapai Rp14 triliun," kata Direktur Utama BPAM Lilis Setiadi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa 98/7).
 
Ia mengungkapkan Batavia Prosperindo Asset Management akan menambah enam reksa dana pada semester kedua tahun ini. Rencana itu untuk merealisasikan target dana kelolaan perusahaan. 

"Mayoritas reksa dana terproteksi, mungkin ada satu reksa dana pendapatan tetap," tutur Lilis.
 
Keenam produk reksa dana itu akan berkontribusi bagi dana kelolaan sebesar Rp1,2 triliun. Saat ini, Batavia Prosperindo Asset Managements memiliki 60 produk reksa dana.
 
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Batavia Prosperindo Internasional Rudi Setiadi menuturkan perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa konsultasi bisnis dan manajemen akan mengalokasikan dana sebesar Rp32,5 miliar kepada Batavia Prosperindo Asset Management.
 
Dana itu akan berasal dari pelaksanaan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang mencapai Rp75 miliar.
 
Batavia Prosperindo Internasional menawarkan sebanyak 150 juta lembar saham atau 29,18% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga penawaran Rp500 per lembar saham.
 
Adapun, Batavia Prosperindo Internasional menunjuk PT Panin Sekuritas Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).
 
Selain Batavia Prosperindo Asset Management, kata Rudi, Batavia Prosperindo Internasional juga mengalokasikan dana hasil penawaran umum sebesar Rp32,5 miliar untuk mendukung kegiatan perantara pedagang efek. (Wibowo)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan