medcom.id, Jakarta: Air Navigasi Indonesia (AirNav) sudah mengirimkan semua data, termasuk transkrip pembicaraan pilot AirAsia QZ8501 dengan Air Traffic Service (ATS), kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Tapi, AirNav tak mau merinci materi data itu.
"Transkrip percakapan sudah kita serahkan ke KNKT secara rinci agar di-kroscek," kata Dirut AirNav Bambang Cahyono di kantor Kementerian Perhubungan, Jumat (2/1/2014).
Menurut Bambang, tak ada lembaga yang boleh membuka isi pembicaraan pilot dengan ATS, kecuali KNKT. "Tidak bisa di publikasi di sini. (Data) Sudah kita serahkan ke KNKT," terang Bambang.
Evakuasi korban dan pencarian badan AirAsia QZ8501 sudah masuk hari keenam, sejak pesawat berbadan merah itu hilang kontak, Minggu (28/12/2014) jam 06.17. Nahas datang ketika burung besi itu tengah mengudara dari Bandara Juanda, Sidorjo, ke Singapura. Pesawat bertolak dari Juanda, jam 05.30.
Saat terbang, QZ8501 mengangkut 155 penumpang plus tujuh awak pesawat. Belakangan diketahui pesawat jatuh di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah. Saat berita ini disusun sudah 30 jenazah dievakuasi, 20 di antaranya sudah dibawa ke Surabaya, Jawa Timur.
"Jumlah total jenazah yang dievakuasi 30," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya F.H.B. Soelistyo di Kantor Basarnas, sore tadi.
Tim mengevakuasi korban AirAsia QZ8501.AP/Dok
medcom.id, Jakarta: Air Navigasi Indonesia (AirNav) sudah mengirimkan semua data, termasuk transkrip pembicaraan pilot AirAsia QZ8501 dengan Air Traffic Service (ATS), kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Tapi, AirNav tak mau merinci materi data itu.
"Transkrip percakapan sudah kita serahkan ke KNKT secara rinci agar di
-kroscek," kata Dirut AirNav Bambang Cahyono di kantor Kementerian Perhubungan, Jumat (2/1/2014).
Menurut Bambang, tak ada lembaga yang boleh membuka isi pembicaraan pilot dengan ATS, kecuali KNKT. "Tidak bisa di publikasi di sini. (Data) Sudah kita serahkan ke KNKT," terang Bambang.
Evakuasi korban dan pencarian badan AirAsia QZ8501 sudah masuk hari keenam, sejak pesawat berbadan merah itu hilang kontak, Minggu (28/12/2014) jam 06.17. Nahas datang ketika burung besi itu tengah mengudara dari Bandara Juanda, Sidorjo, ke Singapura. Pesawat bertolak dari Juanda, jam 05.30.
Saat terbang, QZ8501 mengangkut 155 penumpang plus tujuh awak pesawat. Belakangan diketahui pesawat jatuh di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah. Saat berita ini disusun sudah 30 jenazah dievakuasi, 20 di antaranya sudah dibawa ke Surabaya, Jawa Timur.
"Jumlah total jenazah yang dievakuasi 30," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya F.H.B. Soelistyo di Kantor Basarnas, sore tadi.
Tim mengevakuasi korban AirAsia QZ8501.AP/Dok Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)