medcom.id, Jakarta: Menjadi anggota Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tidak menjamin untuk mendapatkan kursi di kabinet.
Deputi Tim Transisi Akbar Faisal di Jakarta, Selasa (5/8/2014), mengatakan tokoh yang masuk dalam tim transisi bukan jaminan mendapat jabatan dalam kabinet.
Tim ini, kata Akbar, hanya bertugas mengantarkan transisi kepemimpinan dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Jokowi.
"Jadi sebetulnya tim transisi ini tidak seistimewa yang Anda bayangkan. Sama sekali tidak ada jaminan kami dapat jatah menteri," ujar Akbar.
Pendapat senada diungkapkan Hasto Kristiyanto. Ia memastikan tim transisi diisi oleh figur kompeten dan tidak memiliki kepentingan apa pun terkait skema kabinet pemerintahan selanjutnya.
Ada lima orang yang mengisi keanggotaan Tim Transisi. Mereka adalah Anies Baswedan, Akbar Faisal, dan Andy Wijayanto, Hasto Kristiyanto, serta kepala staf Rini Suwandi. (Rudy Polycarpus)
medcom.id, Jakarta: Menjadi anggota Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tidak menjamin untuk mendapatkan kursi di kabinet.
Deputi Tim Transisi Akbar Faisal di Jakarta, Selasa (5/8/2014), mengatakan tokoh yang masuk dalam tim transisi bukan jaminan mendapat jabatan dalam kabinet.
Tim ini, kata Akbar, hanya bertugas mengantarkan transisi kepemimpinan dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Jokowi.
"Jadi sebetulnya tim transisi ini tidak seistimewa yang Anda bayangkan. Sama sekali tidak ada jaminan kami dapat jatah menteri," ujar Akbar.
Pendapat senada diungkapkan Hasto Kristiyanto. Ia memastikan tim transisi diisi oleh figur kompeten dan tidak memiliki kepentingan apa pun terkait skema kabinet pemerintahan selanjutnya.
Ada lima orang yang mengisi keanggotaan Tim Transisi. Mereka adalah Anies Baswedan, Akbar Faisal, dan Andy Wijayanto, Hasto Kristiyanto, serta kepala staf Rini Suwandi. (Rudy Polycarpus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HNR)