Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam. Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam. Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo

Pemerintah Perlu Tingkatkan Pengurutan DNA untuk Deteksi Mutasi Covid-19

Kautsar Widya Prabowo • 09 Maret 2021 17:19
Jakarta: Pemerintah diminta meningkatkan pelacakan mutasi covid-19 melalui genome sequencing atau pengurutan DNA. Langkah tersebut menjadi upaya menilai efektivitas vaksin dalam melawan virus covid-19.
 
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam menjelaskan Indonesia tertingal jauh dengan negara-negara yang telah lama melakukan pengurutan DNA. Beberapa negara telah melakukan 1,3 juta sekuens.
 
"Kalau 10 persennya 130 ribu atau 1 persenya 1.300 tapi kenyataanya (Indonesia) di bawah 1.000, ini memang PR untuk kita semua," ujar Ari dalam diskusi bertajuk Studi Vaksin Covid-19 Longcom, secara virtual, Selasa, 8 Maret 2021.

Ari menyebut pengurutan DNA juga dapat menguak penyebab seseorang kembali terjangkit covid-19 usai menjalani vaksinasi. Ia memastikan sejauh ini vaksin Sinovac mampu melawan mutasi covid-19 asal Inggris, B117.
 
(Baca: Jokowi Minta Masyarakat Tak Panik Terhadap Varian Baru Covid-19)
 
"Sampai sejauh ini belum ditemukan (penularan mutasi baru setelah divaksin). Jadi bisa saja karena antibodi belum terbentuk optimal," jelas dia.
 
Ia menekankan protokol kesehatan harus tetap diterapkan secara disiplin meski telah divaksin. Sebab, masih ada peluang kembali terjangkit virus yang menyerang pernapasan itu.
 
Sementara itu, juru bicara vaksinasi covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan penemuan mutasi covid-19 menunjukkan kemampuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). Badan tersebut dinilai mumpuni mendeteksi virus.
 
"Kemampuan dan kapasitas dari laboratorium Balitbangkes Kemenkes dalam melakukan metode whole genome sequencing (WGS)," kata Nadia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin, 8 Maret 2021.
 
Nadia menyampaikan temuan ini juga hasil dari penguatan testing, tracing, dan treatment (3T). Penemuan B117 melalui peningkatan pengurutan genom menyeluruh serta penguatan kapasitas laboratorium untuk mendeteksi virus varian baru.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan