Pembelajaran Tatap Muka Diminta Disiapkan dengan Matang

Jakarta: Pemerintah diminta mempersiapkan rencana pelaksanaan belajar tatap muka dengan baik. Keamanan peserta didik dan para pendidik harus jadi prioritas. "Rencana dimulainya pembelajaran tatap muka harus diikuti persiapan yang matang dari sisi teknis dan psikologis para peserta didik dan pengajar," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 30 Maret 2021. Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menyebut persiapan harus dilakukan secara bertahap. Ini penting agar peserta didik dan para pendidik bisa beradaptasi dengan baik terhadap kebiasaan baru di tengah pandemi.   Upaya tersebut juga harus mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan. Di antaranya, pemenuhan kelengkapan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Selain itu, dia ingin penerapan protokol kesehatan dilakukan sejak dari rumah. Seperti, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menghindari kerumunan jika bepergian. "Dengan sudah terbiasa menjalankan protokol kesehatan sejak di rumah, saat pembelajaran tatap muka di sekolah para peserta didik sudah terbiasa menerapkan protokol kesehatan dengan temannya," kata dia. Baca: PTM Terbatas, Izin Orang Tua Tetap Jadi Penentu Rerie meminta uji coba pembelajaran tatap muka tidak hanya fokus di sekolah. Tetapi dimulai dari berangkat ke sekolah sampai dengan pulang ke rumah. "Diharapkan, dengan langkah-langkah tersebut dapat dihasilkan pola-pola belajar tatap muka yang benar-benar adaptif di masa pandemi ini," kata dia. Dia mendesak vaksinasi kepada tenaga pengajar dan petugas di lingkungan sekolah dimasifkan. Ini perlu dilakukan untuk menekan peluang penyebaran virus korona di lingkungan pendidikan. Pemerintah pusat menargetkan pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021. Belajar tatap muka terbatas bakal dimulai setelah guru dan tenaga pendidikan disuntik vaksin covid-19.