Jakarta: Penerbangan di Indonesia sudah punya citra positif di mata dunia. Terutama dalam hal keamanan dan keselamatan. Bahkan, indeks keselamatan penerbangan Indonesia berada di atas rata-rata negara Asia.
Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melalui akun Instagram miliknya pada Rabu, 3 Februari 2021. Menurutnya, penilaian positif penerbangan Indonesia di dunia tak lepas dari minimnya angka kecelakaan pesawat di Tanah Air.
"Dari hasil laporan ICAO USOAP (Universal Safety Oversight Audit Program), indeks keselamatan penerbangan Indonesia berada di atas rata-rata negara Asia dan hal ini juga diikuti dengan indeks kecelakaan pesawat Indonesia yang menunjukkan perbaikan sejak 2016," kata Budi.
Pada kesempatan itu, Budi juga berharap maskapai-maskapai Indonesia wajib meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan pesawat. Ia juga tak ingin kecelakaan pesawat terulang seperti yang terjadi pada Sriwijaya Air SJ-182.
"Memang menjadi mandat dari regulasi penerbangan internasional. Dan ini akan menjadi suatu image dari penerbangan kita di mata internasional," ujar Budi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Jakarta: Penerbangan di Indonesia sudah punya citra positif di mata dunia. Terutama dalam hal keamanan dan keselamatan. Bahkan, indeks keselamatan
penerbangan Indonesia berada di atas rata-rata negara Asia.
Hal itu diungkapkan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melalui akun Instagram miliknya pada Rabu, 3 Februari 2021. Menurutnya, penilaian positif penerbangan Indonesia di dunia tak lepas dari minimnya angka kecelakaan pesawat di Tanah Air.
"Dari hasil laporan ICAO USOAP (Universal Safety Oversight Audit Program), indeks keselamatan penerbangan Indonesia berada di atas rata-rata negara Asia dan hal ini juga diikuti dengan indeks kecelakaan pesawat Indonesia yang menunjukkan perbaikan sejak 2016," kata Budi.
Pada kesempatan itu, Budi juga berharap maskapai-maskapai Indonesia wajib meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan pesawat. Ia juga tak ingin
kecelakaan pesawat terulang seperti yang terjadi pada
Sriwijaya Air SJ-182.
"Memang menjadi mandat dari regulasi penerbangan internasional. Dan ini akan menjadi suatu image dari penerbangan kita di mata internasional," ujar Budi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)