Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar, menghadiri studi banding antardesa. Dokumentasi.
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar, menghadiri studi banding antardesa. Dokumentasi.

Studi Banding Antardesa Diharap Mampu Percepat Pembangunan Desa

Juven Martua Sitompul • 28 Oktober 2020 14:52
Jakarta: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, menghadiri studi banding antardesa. Studi banding diikuti oleh kepala desa yang berasal dari Jombang ke Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.
 
Gus Menteri sapaan Abdul mengatakan bukan tanpa alasan menjadikan Desa Panggungharjo sebagai lokasi studi banding. Desa Panggungharjo tercatat sebagai salah satu desa terbaik di Indonesia. Desa Panggungharjo bahkan sebagai desa percontohan.
 
Dalam sambutannya, Gus Menteri meminta kepala desa mencontoh model pembangunan desa yang sudah berhasil, salah satunya Desa Panggungharjo.

"Nyontoh, enggak usah ragu-ragu. Nah, cari contoh-contoh yang sesuai, dibawa yang bagus-bagus. Yang cocok ditaruh, disesuaikan, dilaksanakan. Yang tidak cocok tidak usah dipaksakan," kata Gus Menteri melalui keterangan tertulis, Jakarta, Rabu, 28 Oktober 2020.
 
Menurut dia, mencontoh model pembangunan desa yang sudah berhasil akan mempermudah dan mempercepat pembangunan desa itu sendiri. "Karena pembangunan desa yang paling cepat, efektif dan efisien adalah dengan mencontoh desa-desa yang sudah berhasil," kata dia.
 
Kesembilan kepala desa dari Jombang itu, kata Gus Menteri, bisa memanfaatkan studi banding ini. Terpenting, mau belajar dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.
 
"Intinya, saya ingin mereka belajar. Dan saya ingin, mereka nanti menjadi percontohan desa-desa di Jombang. Saya tidak nuntut di Jawa Timur, jadi contoh Jombang saja dulu. Dengan tetap membayangkan desa Panggungharjo sebagai target idealnya," ucap dia.
 
Baca: Pemerintah Siapkan Rp30 Triliun untuk Akses Internet di 400 Desa
 
Tak hanya itu, Gus Menteri meminta lurah Panggungharjo memberi akses kepada kepala desa lain untuk mengikuti bimbingan. Khususnya, memberi pendampingan sampai kepala desa itu benar-benar mencontoh Desa Panggungharjo.
 
Dia menyebut model studi banding antardesa akan diterapkan untuk mempercepat pembangunan desa. Keberhasilan desa lain bakal dibawa ke desa yang belum berhasil untuk diimplementasikan.
 
"Model studi banding ini akan saya kembangkan di beberapa titik di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, luar Jawa dan seterusnya, sehingga nanti menjadi bagian dari upaya percepatan pembangunan desa dalam rangka mewujudkan tercapainya SDGs Desa pada 2030," kata dia.
 
Dalam kunjungan ini, Gus Menteri didampingi Plt Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, Taufik Madjid; Dirjen Pengembangan Kawasan Perdesaan, Harlina Sulistyorini; dan Plt Irjen Kemendes PDTT, Ekatmawati. Setelah menghadiri studi banding di Balai Desa Panggungharjo, Gus Menteri beserta rombongan kemudian bertolak menuju Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta untuk mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda secara virtual.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan