Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suryo. (Foto: Medcom.id/ Whisnu Mardiansyah).
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suryo. (Foto: Medcom.id/ Whisnu Mardiansyah).

KPI: Digitalisasi Kikis Ketimpangan Penyiaran di Indonesia

Whisnu Mardiansyah • 01 September 2019 00:32
Nunukan: Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suryo mendukung penuh upaya pemerintah mendigitalisasi penyiaran ke seluruh wilayah di Tanah Air. Digitalisasi penyiaran menghilangkan ketimpangan informasi yang didapat masyarakat antara masyarakat di Pulau Jawa dengan masyarakat di daerah.
 
"Memang ini bisa dikatakan obsesi dari KPI agar informasi diberikan secara sama dan merata di seluruh wilayah Indonesia," kata Agung di GOR Dwikora, Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu, 31 Agustus 2019. 
 
KPI melihat selama ini ada ketimpangan informasi yang didapat antara masyarakat di Pulau Jawa dengan masyarakat di pulau-pulau terluar khususnya di perbatasan. Konten-konten berkualitas dan kaya informasi yang diproduksi lembaga penyiaran swasta (LPS) tidak dapat dinikmati masyarakat di perbatasan

Menurutnya, masyarakat justru menikmati lubaran siaran dari negara-negara tetangga seperti di Nunukan perbatasan Malaysia. Dan di Batam berbatasan dengan Singapura
 
Dengan adanya digitalisasi penyiaran ini maka konten TV yang ada di Indonesia bisa tersampaikan ke daerah perbatasan. Kedua, luberan televisi dari negara tetangga dapat ditangkal.
 
"Menggunakan set top box atau sekarang ada smart TV otomatis mereka tidak bisa masuk. Ini adalah keuntungan ganda dari adanya program digitalisasi penyiaran di daerah perbatasan," jelas dia. 
 
Program digitalisasi penyiaran di perbatasan dimulai hari ini di wilayah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Siaran digital pertama resmi mengudara diresmikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bersama Gubenur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.
 
Acara peresmian berlangsung di Gor Dwikora di Kecamatan Nunukan, Sabtu 31 Agustus 2019. Dihadiri ratusan warga Nunukan beserta pejabat daerah setempat. Siaran digital ini pula bersamaan dengan peresmian digitalisasi penyiaran di Kabupaten Asmat, Papua.
 
Dalam sambutannya, Menkominfo Rudiantara menyampaikan digitalisasi penyiaran ini penting guna efisiensi penggunaan spektrum frekuensi. Frekuensi publik akan lebih bermanfaat digunakan untuk daerah perbatasan seperti di Nunukan.
 
"Frekuensi analog itu lebih cocok untuk inernet kecepatan tinggi, makin tinggi frekuensi jangkauan makin pendek, makin rendah frekuensi jangkauannya makin panjang. Kelebihan frekuensi itu akan digunakan untuk kebencanaan," kata Rudiantara di GOR Dwikora, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu, 31 Agustus 2019.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(EKO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan