Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla. Foto: MI/Adam Dwi.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla. Foto: MI/Adam Dwi.

JK Ungkap Capaian Besar PMI

Antara • 16 Desember 2019 19:41
Jakarta: Ketua Umum Palang Merah Indonesia periode 2014-2019 Jusuf Kalla menyampaikan capaian PMI di bawah kepemimpinannya. Salah satunya mendorong pemerintah mengesahkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. 
 
"Ini merupakan pencapaian besar setelah menunggu selama 13 tahun," kata JK saat membacakan laporan pertanggungjawabannya dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) ke XXI PMI di Jakarta, Senin, 16 Desember 2019.
 
Pencapaian lainnya, terang dia, melakukan 9.976 operasi penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di 11 provinsi dengan memobilisasi tiga ribu relawan terlatih.

Penanggulangan itu termasuk tiga bencana besar yang terjadi pada 2018, yaitu gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB), tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah, serta tsunami Selat Sunda di Banten, dan Lampung.
 
Selama keseluruhan operasi tanggap darurat, ada 3.861.277 jiwa yang mendapat bantuan dari PMI. Di antaranya berupa air bersih, pelayanan kesehatan, hunian, dukungan psikososial, bangunan sekolah, dan masjid.
 
PMI juga mengirimkan bantuan dan penugasan relawan dalam operasi tanggap darurat di luar negeri. Salah satunya mengirim bantuan dan personel untuk membantu masyarakat Rakhine di Cox Bazar, Bangladesh, dan membangun RS Indonesia di Myanmar bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri.
 
Operasi penanggulangan bencana tidak terlepas dari kiprah para relawan yang mencapai 431.581 Palang Merah Remaja (PMR), 36.695 relawan Korps Sukarela (KSR), 10.403 Tenaga Sukarela (TSR), serta 10.609 relawan siaga berbasis masyarakat atau SIBAT.
 
Para personel dilatih dan dikembangkan kapasitasnya melalui berbagai pelatihan dan pembinaan tingkat daerah maupun nasional.
 
JK juga mengembangkan sarana prasarana PMI seperti membangun enam gudang logistik regional yang tersebar di Kota Padang, Serang, Semarang, Gresik, Banjarmasin, dan Makassar. Ada pula satu pusat air dan sanitasi di Jatinangor, 30 posko bencana di 30 provinsi, 254 ambulans, dan 141 truk tangki air.
 
JK menyampaikan PMI juga menjalankan kegiatan pengurangan risiko bencana melalui program berbasis masyarakat. Sebanyak 5.814.547 orang mendapatkan manfaat langsung dari program yang mengedepankan upaya-upaya promosi kesehatan, serta pengurangan risiko bencana seperti banjir, gempa, dan kesiapsiagaan yang lebih luas dan lingkup global.
 
Dalam program donor darah, PMI memenuhi lebih dari 94 persen kebutuhan darah secara nasional. Untuk membantu memenuhi kebutuhan darah, PMI mengoperasikan 220 unit donor darah di Indonesia, memobilisasi 110 bus donor darah, serta menjaring 2.324.418 donor darah sukarela (DDS) yang rutin mendonorkan darahnya tiga bulan sekali.
 
PMI juga bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial bagi DDS 100 kali yang hingga 2018, sebanyak 3.840 DDS 100 kali telah mendapatkan perhargaan tersebut.
 
Untuk memberikan kualitas darah yang aman, sebanyak 13 UDD PMI mendapatkan sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
 
Kerja kemanusiaan PMI tidak terlepas dari kerja sama PMI dan mitra pemerintah, pihak swasta maupun lembaga lainnya, terutama dalam menggalang donasi kemanusiaan.
 
Salah satu pencapaian PMI pada 2019 ialah bekerja sama dengan Bank Nobu dengan menginisiasi donasi digital melalui metode Quick Response Code Indonesia Standard. Metode ini untuk memudahkan masyarakat saat berdonasi ke PMI.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan