medcom.id, Jakarta: Akhir-akhir ini wilayah Jakarta dan sekitarnya dibuat resah oleh aksi pembegalan. Kriminolog Anggie Aulia menyebut, ada tiga kelompok yang tersebar dalam aksi pembegalan yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Pertama, kata dia, adalah kelompok yang tak terstruktur. Kelompok ini jelas dia beraksi secara individu dengan melihat faktor kesempatan tanpa perencanaan yang tak terstruktur.
"Yang kedua adalah kelompok terstruktur. Dalam hal ini para pembegal mempunyai perencanaan, survei lapangan dan juga survei korban, tetapi kelompok ini tak membentuk sindikat. Sedangkan yang terakhir adalah kelompok sindikat," jelas Anggie dalam Acara Bincang Pagi Metro TV, Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Adapun, persamaan dari ketiga kelompok ini adalah melakukan kejahatan karena adanya kesempatan yang berasal dari ruang publik yang longgar, lingkungan yang mendukung seperti keadaan jalan sepi serta tidak terdapatnya lampu penerangan.
Sedangkan perbedaannya sendiri, sambung dia, adalah struktur begal sindikat biasanya memiliki pengetahuan dan jaringan yang lebih luas. Seperti, ketika pelaku pembegalan tersebut mulai merampok hingga menjual barang hasil begal ke tempat-tempat yang sudah menjadi tujuan mereka.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mrtinus Sitompol mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mengindikasikan enam kelompok yang diduga menjadi tersangka aksi pembegalan tersebut.
"Yaitu mereka yang berasal dari wilayah Banten, Bekasi, Karawang, Bogor, Depok dan satu wilayah dari sumatera, yaitu dari Lampung," pungkas Martinus.  
  
  
    medcom.id, Jakarta: Akhir-akhir ini wilayah Jakarta dan sekitarnya dibuat resah oleh aksi pembegalan. Kriminolog Anggie Aulia menyebut, ada tiga kelompok yang tersebar dalam aksi pembegalan yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. 
Pertama, kata dia, adalah kelompok yang tak terstruktur. Kelompok ini jelas dia beraksi secara individu dengan melihat faktor kesempatan tanpa perencanaan yang tak terstruktur. 
"Yang kedua adalah kelompok terstruktur. Dalam hal ini para pembegal mempunyai perencanaan, survei lapangan dan juga survei korban, tetapi kelompok ini tak membentuk sindikat. Sedangkan yang terakhir adalah kelompok sindikat," jelas Anggie dalam Acara Bincang Pagi Metro TV, Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Adapun, persamaan dari ketiga kelompok ini adalah melakukan kejahatan karena adanya kesempatan yang berasal dari ruang publik yang longgar, lingkungan yang mendukung seperti keadaan jalan sepi serta tidak terdapatnya lampu penerangan. 
Sedangkan perbedaannya sendiri, sambung dia, adalah struktur begal sindikat biasanya memiliki pengetahuan dan jaringan yang lebih luas. Seperti, ketika pelaku pembegalan tersebut mulai merampok hingga menjual barang hasil begal ke tempat-tempat yang sudah menjadi tujuan mereka. 
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mrtinus Sitompol mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mengindikasikan enam kelompok yang diduga menjadi tersangka aksi pembegalan tersebut. 
"Yaitu mereka yang berasal dari wilayah Banten, Bekasi, Karawang, Bogor, Depok dan satu wilayah dari sumatera, yaitu dari Lampung," pungkas Martinus. 
Cek Berita dan Artikel yang lain di 
            
                
                
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)