medcom.id, Jakarta: Maraknya obat aborsi yang dijual bebas di dunia maya membuktikan tim Cyber Crime Polri mandul. Polri diharapkan dapat bergerak cepat mengatasi masalah ini.
"Kita tahu polisi punya unit Cyber Crime, tapi belum jelas arahnya, masih mandul," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane saat dihubungi Metrotvnews.com melalui telepon, Jumat (22/5/2015).
Dia menambahkan di dunia maya apapun bisa terjadi, seperti seks online dan terorisme. Pemerintah, kata dia, seharusnya dapat mengantisipasi hal-hal ini. "Di sini pemerintah buat kebijakan untuk mengawasi hal negatif. Di dunia maya kerja Kemenkominfo harus memburu dan menutup akses negatif," imbuhnya.
Lalu, sambungnya, perlu dideteksi penjualan tersebut di Indonesia atau di luar negeri. Kalau dari luar, Bea Cukai dan kementerian terkait harus bekerja ekstra ketat.
"Polisi ada bagian Cyber Crime, informasi obat-obatan, memburu para penjual dan pembelinya. Memberantas itu konpehensif memberantasnya," terangnya.
Sebelumnya Metrotvnews.com menemukan banyak sekali situs penjual obat aborsi saat menelusuri melalui mesin pencari di internet. aborsikandungan.com, misalnya.
Situs tersebut menulis kalimat 'jual obat aborsi kandungan ampuh' di kiri atas halaman. Aborsikandungan.com menawarkan obat aborsi untuk usia kandungan satu hingga lima bulan.
Di laman situs tersedia nomor telepon, pin BlackBerry, dan cara memesan obat aborsi. Pengelola situs juga menyebutkan bahwa obat yang dijual aman, ampuh, dan terbuat dari herbal. Situs lain yang juga menjual obat aborsi seperti jualobataborsibandung.com, obataborsiampuh.biz, obatpenggugurkandungan.org. Ada juga yang menawarkan obat aborsi melalui Twitter atau Facebook.
medcom.id, Jakarta: Maraknya obat aborsi yang dijual bebas di dunia maya membuktikan tim
Cyber Crime Polri mandul. Polri diharapkan dapat bergerak cepat mengatasi masalah ini.
"Kita tahu polisi punya unit
Cyber Crime, tapi belum jelas arahnya, masih mandul," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane saat dihubungi
Metrotvnews.com melalui telepon, Jumat (22/5/2015).
Dia menambahkan di dunia maya apapun bisa terjadi, seperti seks online dan terorisme. Pemerintah, kata dia, seharusnya dapat mengantisipasi hal-hal ini. "Di sini pemerintah buat kebijakan untuk mengawasi hal negatif. Di dunia maya kerja Kemenkominfo harus memburu dan menutup akses negatif," imbuhnya.
Lalu, sambungnya, perlu dideteksi penjualan tersebut di Indonesia atau di luar negeri. Kalau dari luar, Bea Cukai dan kementerian terkait harus bekerja ekstra ketat.
"Polisi ada bagian Cyber Crime, informasi obat-obatan, memburu para penjual dan pembelinya. Memberantas itu konpehensif memberantasnya," terangnya.
Sebelumnya
Metrotvnews.com menemukan banyak sekali situs penjual obat aborsi saat menelusuri melalui mesin pencari di internet. aborsikandungan.com, misalnya.
Situs tersebut menulis kalimat 'jual obat aborsi kandungan ampuh' di kiri atas halaman. Aborsikandungan.com menawarkan obat aborsi untuk usia kandungan satu hingga lima bulan.
Di laman situs tersedia nomor telepon, pin BlackBerry, dan cara memesan obat aborsi. Pengelola situs juga menyebutkan bahwa obat yang dijual aman, ampuh, dan terbuat dari herbal. Situs lain yang juga menjual obat aborsi seperti jualobataborsibandung.com, obataborsiampuh.biz, obatpenggugurkandungan.org. Ada juga yang menawarkan obat aborsi melalui Twitter atau Facebook.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)