Jumpa Pers Kemenhub. (Foto:Hardiat Dani)
Jumpa Pers Kemenhub. (Foto:Hardiat Dani)

AirAsia QZ8501 Hanya Ikuti Slot Time untuk Terbang

Hardiat Dani Satria • 07 Januari 2015 19:27
medcom.id, Jakarta: Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Mohammad Alwi menegaskan, AirAsia QZ8501 hanya mengikuti slot time untuk dapat terbang. Seharusnya, pesawat nahas tersebut mengikuti izin terbang dan rute yang telah disetujui pemerintah Indonesia. Pasalnya, slot time hanyalah komponen untuk mendapatkan izin terbang dan rute.
 
"Ya dasarnya dia (AirAsia QZ8501) mengikuti slot time itu. Seharusnya (pesawat mengikuti) izin rute yang di-approve oleh pemerintah," kata Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Mohammad Alwi saat jumpa pers di Gedung Dewan Pers, Jalan Raya Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (7/1/2015).
 
Menurut Alwi, pihak yang bertanggungjawab dalam mengatur slot time tersebut adalah Indonesia Slot Coordinator (IDSC). IDSC merupakan suatu badan independen yang diberikan otoritas untuk menentukan slot time.

"Menghitung slot time itu begini, ibarat anda dari Jakarta mau ke Surabaya, di Surabaya itu ada space enggak, ruang udaranya ada, parkirnya ada. Itu adalah slot time. Nah, itu juga dilihat terbentur dengan penerbangan lain enggak," imbuh Alwi.
 
Sebelumnya, IDSC memang dibentuk untuk mengalokasikan slot time kepada maskapai. Slot time tersebut dibuat oleh pihak bandara (Angkasa Pura) AirNav. Dalam IDSC sendiri, di dalamnya terdapat pihak maskapai dan dari pihak perhubungan udaranya.
 
"IDSC itu badaan independen yang dibentuk Direktorat Jenderal Perhubungan Udara," ujar Alwi.
 
Sebelumnya, diberitakan bahwa Kementerian Perhubungan telah memastikan AirAsia QZ8501 terbang tanpa izin pada Minggu, 28 Desember 2014. Padahal, izin terbang AirAsia ke Singapura adalah Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu.
 
PT Angkasa Pura I telah memutasi pegawai yang terindikasi terkibat dalam kasus izin rute penerbangan AirAsia dari Surabaya ke Singapura yang jatuh pada 28 Desember silam. Proses mutasi tersebut sesuai instruksi dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
 
Namun, CEO AirAsia Tony Fernandez mengklaim AirAsia Indonesia telah mengantongi hak untuk melakukan penerbangan dan slot waktu penerbangan Surabaya-Singapura baik dari otoritas penerbangan di Indonesia maupun Singapura. AirAsia Indonesia menurutnya telah memiliki hak penerbangan di rute tersebut sebanyak tujuh kali dalam seminggu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan