medcom.id, Jakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1435 Hijriah jatuh pada 28 Juni 2014, dimana ketinggian bulan pada saat terbenam di wilayah barat bagian Indonesia 0,31 derajat atau hilal sudah wujud.
Hal itu merupakan hasil hisab yang dilakukan PP Muhammadiyah, namun demikian pihaknya akan menghargai apabila ada perbedaan dimulainya awal puasa di Indonesia. Demikian dikatakan Ketua bidang Tarjih PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas, dalam jumpa persnya di gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2014).
Menurut PP Muhammadiyah kemungkinan Umat Islam akan menjalani 30 hari puasa Ramadan pada tahun ini, dikarenakan sesuai penghitungan hisab bahwa 1 Ramadan 2014 jatuh pada tanggal 28 Juni 2014, dimana ijtimak jelang Ramadan 1435 Hijriah terjadi pada hari Jumat Pahing, 27 Juni 2014, pukul 15 lewat 10 menit WIB.
Sementara itu tinggi bulan pada saat terbenam matahari di wilayah barat Indonesia yaitu 0,31 derajat, sehingga hilal sudah wujud. Sementara itu PP Muhammadiyah juga menetapkan 1 Syawal 1435 atau Idul Fitri jatuh pada hari Senin, 28 Juli 2014, dimana hasil ijtimak jelang Syawal terjadi pada Ahad Pahing, 27 Juli 2014, pukul 05.43 WIB, dengan tinggi bulan pada saat terbenam matahari di wilayah barat Indonesia setinggi 3 derajat 37 atau hilal sudah wujud.
Atas dasar itu PP Muhammadiyah memperkirakan akan terjadi perbedaan awal Ramadan karena pihaknya melakukan penghitungan awal bulan dengan metode hisab atau hitung-hitungan secara astronomi.
Namun perayaan Idul Fitri 1435 akan terdapat persamaan dengan pemerintah yang biasanya menggunakan metode wujudul hilal atau melihat tenggelamnya matahari dengan mata.
medcom.id, Jakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1435 Hijriah jatuh pada 28 Juni 2014, dimana ketinggian bulan pada saat terbenam di wilayah barat bagian Indonesia 0,31 derajat atau hilal sudah wujud.
Hal itu merupakan hasil hisab yang dilakukan PP Muhammadiyah, namun demikian pihaknya akan menghargai apabila ada perbedaan dimulainya awal puasa di Indonesia. Demikian dikatakan Ketua bidang Tarjih PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas, dalam jumpa persnya di gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2014).
Menurut PP Muhammadiyah kemungkinan Umat Islam akan menjalani 30 hari puasa Ramadan pada tahun ini, dikarenakan sesuai penghitungan hisab bahwa 1 Ramadan 2014 jatuh pada tanggal 28 Juni 2014, dimana ijtimak jelang Ramadan 1435 Hijriah terjadi pada hari Jumat Pahing, 27 Juni 2014, pukul 15 lewat 10 menit WIB.
Sementara itu tinggi bulan pada saat terbenam matahari di wilayah barat Indonesia yaitu 0,31 derajat, sehingga hilal sudah wujud. Sementara itu PP Muhammadiyah juga menetapkan 1 Syawal 1435 atau Idul Fitri jatuh pada hari Senin, 28 Juli 2014, dimana hasil ijtimak jelang Syawal terjadi pada Ahad Pahing, 27 Juli 2014, pukul 05.43 WIB, dengan tinggi bulan pada saat terbenam matahari di wilayah barat Indonesia setinggi 3 derajat 37 atau hilal sudah wujud.
Atas dasar itu PP Muhammadiyah memperkirakan akan terjadi perbedaan awal Ramadan karena pihaknya melakukan penghitungan awal bulan dengan metode hisab atau hitung-hitungan secara astronomi.
Namun perayaan Idul Fitri 1435 akan terdapat persamaan dengan pemerintah yang biasanya menggunakan metode wujudul hilal atau melihat tenggelamnya matahari dengan mata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LAL)
