Jakarta: TNI dinilai belum berhasil memberantas separatisme yang terjadi di Papua. Hal ini menjadi salah satu yang disorot dalam momentum HUT ke-78 TNI yang juga bertepatan dengan tahun politik menuju 2024.
"Memasuki tahun politik seharusnya separatisme Papua harus bisa diselesaikan secara tuntas pada tataran nasional dan internasional," kata pengamat ,iliter Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati dalam keterangannya yang dikutip, Kamis, 5 Oktober 2023.
Menurut Susaningtyas, pemberantasan separatisme Papua merupakan hal yang sangat penting agar tidak memicu campur tangan militer asing. Mereka akan ikut campur tangan ketika terbujuk rayuan sesat dalam pengamanan aset dan investasi yang dilakukan di Papua.
"Separatisme Papua yang tak kunjung tuntas bisa saja memancing kekuatan militer negara lain yang memiliki aset atau investasi di Papua. Dengan alasan melindungi aset dan investasinya, maka kekuatan militer negara tersebut bisa saja masuk ke wilayah NKRI," ungkap Susaningtyas.
Susaningtyas menegaskan separatisme di Papua tidak lebih besar ketimbang di sejumlah negara lain. Bahkan dari hitungan di atas kertas sangat mudah diberantas. Namun negara-negara tersebut berhasil memberantas separatisme tersebut seperti di Inggris, Spanyol dan Sri Lanka.
Ia mendesak TNI segera berbenah dalam menghadapi tahun politik 2024. Pemberantasan separatisme Papua, kata dia, harus dilakukan secara komprehensif dan akhirnya TNI bisa fokus dalam menjaga kawasan.
"Dengan penyelesaian separatisme Papua secara komprehensif, maka kita semua dapat menyelenggarakan tahapan Pilpres, Pileg, dan Pilkada tanpa gangguan stabilitas keamanan dalam negeri sekaligus TNI dapat berkonsentrasi pada geopolitik kawasan," tegas Susaningtyas.
Jakarta:
TNI dinilai belum berhasil memberantas separatisme yang terjadi di Papua. Hal ini menjadi salah satu yang disorot dalam momentum HUT ke-78 TNI yang juga bertepatan dengan tahun politik menuju 2024.
"Memasuki tahun politik seharusnya separatisme Papua harus bisa diselesaikan secara tuntas pada tataran nasional dan internasional," kata pengamat ,iliter Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati dalam keterangannya yang dikutip, Kamis, 5 Oktober 2023.
Menurut Susaningtyas, pemberantasan
separatisme Papua merupakan hal yang sangat penting agar tidak memicu campur tangan militer asing. Mereka akan ikut campur tangan ketika terbujuk rayuan sesat dalam pengamanan aset dan investasi yang dilakukan di Papua.
"Separatisme Papua yang tak kunjung tuntas bisa saja memancing kekuatan militer negara lain yang memiliki aset atau investasi di Papua. Dengan alasan melindungi aset dan investasinya, maka kekuatan militer negara tersebut bisa saja masuk ke wilayah NKRI," ungkap Susaningtyas.
Susaningtyas menegaskan
separatisme di Papua tidak lebih besar ketimbang di sejumlah negara lain. Bahkan dari hitungan di atas kertas sangat mudah diberantas. Namun negara-negara tersebut berhasil memberantas separatisme tersebut seperti di Inggris, Spanyol dan Sri Lanka.
Ia mendesak
TNI segera berbenah dalam menghadapi tahun politik 2024. Pemberantasan separatisme Papua, kata dia, harus dilakukan secara komprehensif dan akhirnya TNI bisa fokus dalam menjaga kawasan.
"Dengan penyelesaian separatisme Papua secara komprehensif, maka kita semua dapat menyelenggarakan tahapan Pilpres, Pileg, dan Pilkada tanpa gangguan stabilitas keamanan dalam negeri sekaligus TNI dapat berkonsentrasi pada geopolitik kawasan," tegas Susaningtyas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)