Jakarta: Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyatakan pemerintah memiliki stok vaksin covid-19 yang cukup. Jumlahnya yakni 9 juta dosis.
"Kita punya stok 9 juta. Tentunya ketersediaan sesuai kebutuhan supaya tidak terjadi expired, laju penyuntikan per hari dihitung juga," kata Nadia saat dihubungi, Rabu, 15 Februari 2023.
Adapun, Kemenkes memperkirakan kebutuhan vaksin hingga September 2023 sekitar 36 juta dosis. Kebutuhan itu untuk program vaksinasi booster.
"Kita akan prioritaskan untuk vaksin produksi dalam negeri," ujar Nadia.
Seperti diketahui, sejak 24 Januari 2023 Kemenkes telah mengeluarkan kebijakan pemberian booster kedua bagi masyarakat umum usia 18 tahun ke atas. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan vaksin booster tersebut gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Gratis, diutamakan bagi mereka yang sudah lebih dari enam bulan setelah dapat vaksinasi booster pertama. Bisa cek tiket di PeduliLindungi” ujar Budi.
Budi menegaskan pemberian booster kedua dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi untuk meningkatkan titer antibodi dan memperpanjang perlindungan. Hal ini sesuai dengan Imendagri Nomor 53 Tahun 2022 Tentang Pencegahan dan pengendalian covid-19 pada masa transisi menuju endemi.
Pemerintah juga memastikan ketersediaan stok vaksin dengan mengutamakan vaksin dalam negeri dan menambah indikasi penggunaan vaksin produksi dalam negeri untuk anak, remaja, dan booster heterolog.
"Pada masa transisi dari pandemi ke endemi ini, pemerintah akan lebih agresif melakukan sosialisasi mengenai protokol kesehatan, vaksinasi, varian-varian baru, dan mengenai imunitas dari masyarakat," ujar dia.
Jakarta: Juru Bicara Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyatakan pemerintah memiliki stok
vaksin covid-19 yang cukup. Jumlahnya yakni 9 juta dosis.
"Kita punya stok 9 juta. Tentunya ketersediaan sesuai kebutuhan supaya tidak terjadi
expired, laju penyuntikan per hari dihitung juga," kata Nadia saat dihubungi, Rabu, 15 Februari 2023.
Adapun, Kemenkes memperkirakan kebutuhan vaksin hingga September 2023 sekitar 36 juta dosis. Kebutuhan itu untuk program vaksinasi
booster.
"Kita akan prioritaskan untuk vaksin produksi dalam negeri," ujar Nadia.
Seperti diketahui, sejak 24 Januari 2023 Kemenkes telah mengeluarkan kebijakan pemberian
booster kedua bagi masyarakat umum usia 18 tahun ke atas. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan vaksin
booster tersebut gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Gratis, diutamakan bagi mereka yang sudah lebih dari enam bulan setelah dapat vaksinasi
booster pertama. Bisa cek tiket di PeduliLindungi” ujar Budi.
Budi menegaskan pemberian
booster kedua dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi untuk meningkatkan titer antibodi dan memperpanjang perlindungan. Hal ini sesuai dengan Imendagri Nomor 53 Tahun 2022 Tentang Pencegahan dan pengendalian covid-19 pada masa transisi menuju endemi.
Pemerintah juga memastikan ketersediaan stok vaksin dengan mengutamakan vaksin dalam negeri dan menambah indikasi penggunaan vaksin produksi dalam negeri untuk anak, remaja, dan
booster heterolog.
"Pada masa transisi dari pandemi ke endemi ini, pemerintah akan lebih agresif melakukan sosialisasi mengenai protokol kesehatan, vaksinasi, varian-varian baru, dan mengenai imunitas dari masyarakat," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)