Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonmek TNI Kontingen Garuda XXIII-L/UNIFIL. Foto: Antara/R. Rekotomo
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonmek TNI Kontingen Garuda XXIII-L/UNIFIL. Foto: Antara/R. Rekotomo

PBB Diminta Tambah Dukungan Logistik untuk Misi Perdamaian

14 Februari 2018 20:45
Jakarta: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diminta meningkatkan dukungan logistik dan operasional bagi kelancaran misi pemeliharaan perdamaian. Dukungan itu diperlukan terutama oleh negara-negara kontributor pasukan pemelihara perdamaian.
 
"Mengingat, 2017 menjadi tahun paling berbahaya dalam sejarah misi pemeliharaan perdamaian. Sebanyak 56 peacekeepers gugur dalam tugas," kata Dirjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayjen Hartind Asrin, dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 Februari 2018.
 
Hartind mewakili Pemerintah Indonesia untuk menghadiri debat umum pertemuan UN Special Committee on Peacekeeping Operations (C-34), Senin, 12 Februari 2018, di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. Pertemuan itu akan berlangsung hingga 9 Maret 2018.

C-34 merupakan badan PBB yang mengadakan pertemuan tahunan dengan tugas membahas seluruh kebijakan misi pemeliharaan perdamaian. Komite ini juga bertugas menganalisis berbagai masukan dan evaluasi kinerja misi yang masuk melalui Majelis Umum PBB.
 
Baca: Sekelumit Kisah Pasukan Perdamaian Dunia dari Indonesia
 
Dalam pertemuan itu, Hartind menyampaikan dukungan finansial bisa mengatasi kesenjangan kapabilitas di misi pemeliharaan perdamaian.
 
“Peningkatan kapabilitas tak hanya dengan memberikan peralatan, perlu juga mengembangkan skill prajurit. Salah satunya dapat dilakukan melalui mekanisme triangular cooperation," ujar dia.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan