medcom.id, Jakarta: Pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengartisipasi penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) agar tidak masuk ke Indonesia. Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (DPPPL) akan melakukan berbagai tindakan preventif.
"Aktivitas yang kita lakukan surveilans di semua bandara internasional. Ada 13 bandara di Indonesia yang kita lakukan pengetatan," kata Dirjen PPPl, M. Subuh, Jumat (26/6/2015).
Subuh menyebutkan, pihaknya akan bekerjasama melakukan sosialisasi dengan beberapa maskapai penerbangan, khususnya yang melakukan perjalan ke Arab.
"Kami akan kerja sama dengan semua maskapai penerbangan dari negara tertular. Sampai sekarang sudah ada Garuda, Emirats, Qatar, Etihad, Korea Air yang bergabung," ujarnya.
Ia mengungkapkan, semua warga baik asing maupun warga Indonesia yang pernah ke negara tertular MERS akan diberikan kartu kesehatan. Gunanya untuk memantau perkembangan kesehatan penumpang usai balik dari negara tersebut.
"Kami sediakan Form Alert Card. Ini sifatnya wajib. Setelah 14 hari tiba di Indonesia ada keluhan demam di atas 38 derajat, akan kita proses ke kesehatan dasar atau rumah sakit," jelasnya.
Subuh mengimbau masyarakat melakukan perilaku hidup bersih untuk mencegah terjangkit virus ini. Hal ini perlu, mengingat belum adanya vaksin yang bisa melawan virus ini
"Mau enggak mau harus di cegah. Kami imbau selalu gunakan masker di tempat-tempat kerumunan, kalau kita berkunjung ke Rumah Sakit di daerah penyakit berkembang harus pakai masker. Jangan lupa pakai hand sanitizer," tutupnya.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengartisipasi penyebaran virus
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) agar tidak masuk ke Indonesia. Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (DPPPL) akan melakukan berbagai tindakan preventif.
"Aktivitas yang kita lakukan surveilans di semua bandara internasional. Ada 13 bandara di Indonesia yang kita lakukan pengetatan," kata Dirjen PPPl, M. Subuh, Jumat (26/6/2015).
Subuh menyebutkan, pihaknya akan bekerjasama melakukan sosialisasi dengan beberapa maskapai penerbangan, khususnya yang melakukan perjalan ke Arab.
"Kami akan kerja sama dengan semua maskapai penerbangan dari negara tertular. Sampai sekarang sudah ada Garuda, Emirats, Qatar, Etihad, Korea Air yang bergabung," ujarnya.
Ia mengungkapkan, semua warga baik asing maupun warga Indonesia yang pernah ke negara tertular MERS akan diberikan kartu kesehatan. Gunanya untuk memantau perkembangan kesehatan penumpang usai balik dari negara tersebut.
"Kami sediakan Form Alert Card. Ini sifatnya wajib. Setelah 14 hari tiba di Indonesia ada keluhan demam di atas 38 derajat, akan kita proses ke kesehatan dasar atau rumah sakit," jelasnya.
Subuh mengimbau masyarakat melakukan perilaku hidup bersih untuk mencegah terjangkit virus ini. Hal ini perlu, mengingat belum adanya vaksin yang bisa melawan virus ini
"Mau enggak mau harus di cegah. Kami imbau selalu gunakan masker di tempat-tempat kerumunan, kalau kita berkunjung ke Rumah Sakit di daerah penyakit berkembang harus pakai masker. Jangan lupa pakai hand sanitizer," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)