Jakarta: Kerentanan masih menyelimuti para anak yang berusia di bawah 12 tahun akibat belum tersedianya vaksinasi covid-19. Dokter Spesialis Anak Miza Dito Afrizal menyarankan, para anak harus mendapatkan vaksinasi alternatif.
Selain kewajiban memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas (5M), vaksinasi ini disebut berguna menurunkan derajat keparahan pada kasus covid-19.
"Sambil menunggu vaksinasi covid-19 untuk anak-anak di bawah umur 12 tahun dianjurkan dapat vaksin Pneumococcal Conjugate (PCV) dan Influenza," kata Miza dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia Metro TV pada Kamis, 30 September 2021.
Miza menegaskan, kedua vaksin alternatif ini tidak dapat secara signifikan mencegah penularan covid-19 pada anak. Namun, penelitian mengungkapkan vaksin alternatif dapat membantu meningkatkan kondisi baik pada anak pasca tertular wabah penyakit menular ini.
"Vaksinasi PCV berfungsi untuk mencegah infeksi pneumokokus. Jadi, apabila anaknya sudah terpapar, risiko terjadinya masuk infeksi baru itu bisa kita minimalisir," jelas Miza.
Miza pun mengingatkan, para orang tua harus teliti akan potensi terjadinya long covid-19 pada anak. Berbagai gejala yang kian berlangsung harus diantisipasi dengan pengawasan baik dari dokter.
"Laporannya pada anak yang paling sering pada long covid-19 adalah gejala batuk. Jadi walaupun infeksinya sudah selesai tapi batuknya masih bertahan," terang dia. (Nadia Ayu)
Jakarta: Kerentanan masih menyelimuti para anak yang berusia di bawah 12 tahun akibat belum tersedianya vaksinasi covid-19. Dokter Spesialis Anak Miza Dito Afrizal menyarankan, para anak harus mendapatkan vaksinasi alternatif.
Selain kewajiban memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas (5M), vaksinasi ini disebut berguna menurunkan derajat keparahan pada kasus covid-19.
"Sambil menunggu vaksinasi covid-19 untuk anak-anak di bawah umur 12 tahun dianjurkan dapat vaksin Pneumococcal Conjugate (PCV) dan Influenza," kata Miza dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia Metro TV pada Kamis, 30 September 2021.
Miza menegaskan, kedua vaksin alternatif ini tidak dapat secara signifikan mencegah penularan covid-19 pada anak. Namun, penelitian mengungkapkan vaksin alternatif dapat membantu meningkatkan kondisi baik pada anak pasca tertular wabah penyakit menular ini.
"Vaksinasi PCV berfungsi untuk mencegah infeksi pneumokokus. Jadi, apabila anaknya sudah terpapar, risiko terjadinya masuk infeksi baru itu bisa kita minimalisir," jelas Miza.
Miza pun mengingatkan, para orang tua harus teliti akan potensi terjadinya long covid-19 pada anak. Berbagai gejala yang kian berlangsung harus diantisipasi dengan pengawasan baik dari dokter.
"Laporannya pada anak yang paling sering pada long covid-19 adalah gejala batuk. Jadi walaupun infeksinya sudah selesai tapi batuknya masih bertahan," terang dia. (
Nadia Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)