Ilustrasi. Petugas memperlihatkan kantong berisi darah dari pendonor saat kegiatan bakti sosial di Makodim 1408/BS Makassar, Sulawesi Selatan. Foto: Antara/Arnas Padda
Ilustrasi. Petugas memperlihatkan kantong berisi darah dari pendonor saat kegiatan bakti sosial di Makodim 1408/BS Makassar, Sulawesi Selatan. Foto: Antara/Arnas Padda

PMI: Berantas Calo! Tingkatkan Stok Darah Plasma Konvalesen

MetroTV • 30 Juli 2021 18:23
Surabaya: Pengawasan ketat di media sosial tengah digencarkan oleh Tim Cyber Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) guna memberantas maraknya penipuan jual beli plasma konvalesen.
 
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Kualitas Unit Donor Darah (UDD) Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) Robby Nur Aditya menyatakan, kunci utama melawan masalah ini adalah dengan memperbanyak stok darah plasma konvalesen.
 
"Perbanyak stok darah plasma konvalesen, sosialisasi, dan edukasi kepada masyarakat penyintas covid-19 agar mau menyumbangkan darahnya," kata Aditya dalam tayangan Newsline Metro TV pada Jumat, 30 Juli 2021.

Berdasarkan data PMI, pelaku penipuan jual beli plasma konvalesen berani menawarkan harga fantastis, sebesar Rp20 juta per kantong. Sedangkan, Aditya menegaskan para pasien hanya dikenakan biaya sebesar Rp2.250.000 per kantongnya.
 
"Itu sebagai biaya pengganti pengelolaan darah. Biasanya biaya ini bisa diklaim ke rumah sakit dan ada tanggungan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," jelas Aditya.
 
Hingga kini, pengambilan darah plasma konvalesen dengan metode plasmaferesis baru hanya dapat dilakukan di 42 kota dan kabupaten. Aditya menambahkan, hampir semua darah berasal dari donor langsung atau donor pengganti.
 
"Kita sudah bisa mengumpulkan 65 ribu kantong dari 30 ribuan pendonor. Tapi antrean itu 1 banding 35 per harinya. Stok nasional 100 kantong, anterannya 3,500 pasien," terang Aditya. (Nadia Ayu)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan