Vaksin Merah Putih Eijkman Ditargetkan dapat EUA Sebelum September 2022
Fachri Audhia Hafiez • 26 Agustus 2021 10:13
Jakarta: Proses pembuatan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman terus berjalan. Vaksin ditargetkan mendapat Emergency Use Authorization (EUA) atau izin darurat penggunaan darurat sebelum September 2022.
"Diperkirakan seperti itu (target September 2022), kita berupaya tetap lebih cepat," ujar Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, kepada Medcom.id, Kamis, 26 Agustus 2021.
Amin mengatakan saat ini Vaksin Merah Putih masih tahap optimasi. Pengembangan vaksin segera memasuki uji praklinik pada hewan mamalia.
"Uji pada hewan kita harapkan bisa selesai dalam beberapa bulan ini," ujar Amin.
Kemudian dilanjutkan dengan uji klinik vaksin fase satu. Rencananya fase awal dimulai akhir 2021 atau awal 2022.
Amin menuturkan saat ini pihaknya juga tengah melakukan riset untuk masuk ke industri terkait tahapan produksi. Eijkman berusaha menyesuaikan kapasitas yang tepat ketika diproduksi massal.
"Tidak bisa begitu saja kita kerja (laboratorium) dengan 100 mililiter, kemudian nanti di industri kerjanya dengan 2.000 liter misalnya, itu tidak bisa saja dikalikan sekian gitu. Karena volume besar kondisinya berbeda, sehingga kita mesti melakukan berbagai penyesuaian," terang Amin.
Vaksin Merah Putih dikembangkan oleh sejumlah lembaga dalam negeri. Antara lain LBM Eijkman, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.
(Baca: Luhut: Indonesia Mulai Produksi 2 Jenis Vaksin Covid-19 di 2022)
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/sdfkrrOgpZU" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Proses pembuatan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman terus berjalan. Vaksin ditargetkan mendapat Emergency Use Authorization (EUA) atau izin darurat penggunaan darurat sebelum September 2022.
"Diperkirakan seperti itu (target September 2022), kita berupaya tetap lebih cepat," ujar Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, kepada Medcom.id, Kamis, 26 Agustus 2021.
Amin mengatakan saat ini Vaksin Merah Putih masih tahap optimasi. Pengembangan vaksin segera memasuki uji praklinik pada hewan mamalia.
"Uji pada hewan kita harapkan bisa selesai dalam beberapa bulan ini," ujar Amin.
Kemudian dilanjutkan dengan uji klinik vaksin fase satu. Rencananya fase awal dimulai akhir 2021 atau awal 2022.
Amin menuturkan saat ini pihaknya juga tengah melakukan riset untuk masuk ke industri terkait tahapan produksi. Eijkman berusaha menyesuaikan kapasitas yang tepat ketika diproduksi massal.
"Tidak bisa begitu saja kita kerja (laboratorium) dengan 100 mililiter, kemudian nanti di industri kerjanya dengan 2.000 liter misalnya, itu tidak bisa saja dikalikan sekian gitu. Karena volume besar kondisinya berbeda, sehingga kita mesti melakukan berbagai penyesuaian," terang Amin.
Vaksin Merah Putih dikembangkan oleh sejumlah lembaga dalam negeri. Antara lain LBM Eijkman, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.