medcom.id, Jakarta: Dua orang tak dikenal mencoba menyusup ke markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Rabu 10 Mei 2017. Polisi sampai meletuskan tembakan peringatan untuk menghentikan aksi keduanya.
Bagaimana mereka sampai bisa menyusup? Dan apa motif di balik itu? Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto menjelaskannya.
Kejadian penyusupan berlangsung pukul 13.15 WIB. Di gerbang utama Mako Brimob sedang berkumpul massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Massa meminta Ahok dibebaskan. Puluhan wartawan juga tengah sibuk meliput jalannya aksi.
"Dua penyusup lantas masuk melalui pintu samping dekat rumah sakit. Mereka berboncengan. Keduanya nyelonong tanpa memberi tahu petugas jaga. Padahal, keduanya bukan penghuni asrama," kata Rikwanto di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Mei 2017.
Petugas jaga kemudian meneriaki mereka agar berhenti. Tapi, peringatan itu tak diindahkan. Petugas lalu mengejar dan melepaskan tembakan peringatan. Setelah adanya tembakan, barulah motor penyusup berhenti. Keduanya kemudian diperiksa dan tak membawa identitas.
"Setelah diteliti apa motovasinya, ternyata ada niat jelek. Mereka hendak mencuri. Tak ada hubungannya dengan Ahok," kata Rikwanto.
Baca: Menyusup ke Mako Brimob, 2 Orang Ditangkap
Kedua penyusup itu diketahui bernama Murdini, 27, dan Andi, 32. Mereka menggunakan sepeda motor hitam bernomor polisi B 4359 BDW. Keduanya menggunakan jaket berlambang ojek daring. "Jaket itu ternyata modus," ujar Rikwanto.
Di Mako Brimob hari ini sedang ramai oleh pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mereka meminta Ahok dibebaskan. Para pendukung merapat ke Mako Brimob karena Ahok ditahan di sana.
Ahok divonis dua tahun penjara karena kasus penodaan agama. Sejatinya Ahok ditahan di Rutan Cipinang sejak kemarin, tapi dini hari tadi Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu dipindahkan ke Mako Brimob karena alasan keamanan.
medcom.id, Jakarta: Dua orang tak dikenal mencoba menyusup ke markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Rabu 10 Mei 2017. Polisi sampai meletuskan tembakan peringatan untuk menghentikan aksi keduanya.
Bagaimana mereka sampai bisa menyusup? Dan apa motif di balik itu? Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto menjelaskannya.
Kejadian penyusupan berlangsung pukul 13.15 WIB. Di gerbang utama Mako Brimob sedang berkumpul massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Massa meminta Ahok dibebaskan. Puluhan wartawan juga tengah sibuk meliput jalannya aksi.
"Dua penyusup lantas masuk melalui pintu samping dekat rumah sakit. Mereka berboncengan. Keduanya nyelonong tanpa memberi tahu petugas jaga. Padahal, keduanya bukan penghuni asrama," kata Rikwanto di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Mei 2017.
Petugas jaga kemudian meneriaki mereka agar berhenti. Tapi, peringatan itu tak diindahkan. Petugas lalu mengejar dan melepaskan tembakan peringatan. Setelah adanya tembakan, barulah motor penyusup berhenti. Keduanya kemudian diperiksa dan tak membawa identitas.
"Setelah diteliti apa motovasinya, ternyata ada niat jelek. Mereka hendak mencuri. Tak ada hubungannya dengan Ahok," kata Rikwanto.
Baca:
Menyusup ke Mako Brimob, 2 Orang Ditangkap
Kedua penyusup itu diketahui bernama Murdini, 27, dan Andi, 32. Mereka menggunakan sepeda motor hitam bernomor polisi B 4359 BDW. Keduanya menggunakan jaket berlambang ojek daring. "Jaket itu ternyata modus," ujar Rikwanto.
Di Mako Brimob hari ini sedang ramai oleh pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mereka meminta Ahok dibebaskan. Para pendukung merapat ke Mako Brimob karena Ahok ditahan di sana.
Ahok divonis dua tahun penjara karena kasus penodaan agama. Sejatinya Ahok ditahan di Rutan Cipinang sejak kemarin, tapi dini hari tadi Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu dipindahkan ke Mako Brimob karena alasan keamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)