Sabil saat menunjukkan surat pemecatan yang ia terima dari sekolah, Rabu, 15 Maret 2023. Medcom.id/ Ahmad Rofahan
Sabil saat menunjukkan surat pemecatan yang ia terima dari sekolah, Rabu, 15 Maret 2023. Medcom.id/ Ahmad Rofahan

Kata 'Maneh' Bikin Guru di Cirebon Dipecat, Ini Makna Aslinya dalam Bahasa Sunda

Adri Prima • 16 Maret 2023 16:04
Jakarta: Muhamad Sabil Fadilah seorang guru SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon, Jawa Barat dipecat usai melontarkan kritikan ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di media sosial (medsos).
 
Sabil mengungkapkan hal ini berawal dari unggahan Ridwan Kamil di akun Instagramnya. Pada Selasa, 14 Maret 2023 Ridwan Kamil memposting kegiatannya zoom meeting dengan siswa SMP Tasikmalaya yang urunan untuk membelikan temannya sepatu.
 
Di unggahan video tersebut Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Emil ini mengenakan jas berwarna kuning dan kemeja putih saat sedang berkomunikasi dengan para siswa. 

Hal tersebut memicu Sabil untuk menyampaikan kritikannya di kolom komentar. 
 
"Dalam Zoom ini, maneh teh keur jadi Geburnur Jabar, atau kader partai atau pribadi Ridwan Kamil (Dalam Zoom ini, kamu sedang menjadi Gubernur Jabar, atau kader partai, atau pribadi Ridwan Kamil)," tulis Sabil dalam komentarnya.
 
Ridwan Kamil pun sempat membalas komentar tersebut. Ia membalas dengan menulis "Ceuk Maneh Kumaha?".
 
Bahkan komentar Sabil tersebut di-pin sehingga menjadi komentar teratas dan menjadi sorotan. Netizen menganggap komentar Sabil  tidak sopan, karena menggunakan kata Maneh. Hal ini membuat komentarnya diserang dan berakibat juga kepada akun media sosial sekolahnya.
 
Usai komentarnya viral, ia mendapatkan surat pemberhentian kerja dari Yayasan Miftahul Ulum lembaga tempatnya mengajar.
 
Dalam surat yang ia terima, tertulis bahwa dirinya tidak lagi bekerja di sekolahan tersebut mulai 14 Maret 2023. Di surat itu, ditulis juga alasan pemecatannya, yaitu dikarenakan melanggar kode etik guru dan melanggar tata tertib yayasan.

Makna kata Maneh dalam bahasa Sunda


Usai kasus pemecatan Sabil gara-gara kata 'maneh', kini banyak yang penasaran dengan makna dari kata tersebut. 
 
Dalam kamus bahasa Sunda, maneh berarti kata ganti orang kedua yaitu kamu atau kau. 
 
Meski demikian, dalam tatanan bahasa Sunda, kata Maneh bisa mengandung makna berbeda jika salah penerapan. Khususnya terkait dengan sopan santun bahasa. 
 
Kata Maneh sendiri dalam penggunaannya masih dalam batas wajar. Kata maneh bahkan sudah lumrah digunakan masyarakat Sunda dalam perbincangan sehari-hari dengan rekan sebaya atau seumuran ataupun satu lingkungan. 
 
Hanya saja, kata maneh memang tidak disarankan untuk digunakan kepada orang tua atau kepada orang yang lebih tua dengan pertimbangan sopan santun yang juga menjadi nilai-nilai masyarakat Sunda. 
 
Selain itu, bahasa Sunda juga menjadi bahasa daerah yang memiliki tingkatan. Untuk kata 'kamu' misalnya, pilihan kata terendah dimulai dari kata 'sia', 'maneh', dan 'anjeun'.
 
Pilihan kata 'anjeun' biasanya digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau yang lebih dihormati. 
 
Permasalahannya, penggunaan bahasa Sunda di setiap daerah di Jawa Barat juga berbeda-beda, khususnya terkait makna kasar atau halus. Jika di Bandung dianggap kasar, maka belum tentu masyarakat Jawa Barat lain seperti di Bekasi, Cikarang, Bogor, ataupun Cirebon memaknai dengan cara yang sama. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan