Jakarta: Pihak keluarga Sultan Rifat sudah bertemu dengan PT Bali Towerindo untuk bermediasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Namun, belum ada kesepakatan dari hasil mediasi itu.
"Jadi memang tadi targetnya adalah suatu mediasi yang dilakukan oleh Kemenko Polhukam untuk menyamakan dulu apa sih masalah ini, karena beliau juga ingin tahu masalahnya," ujar Ayah Sultan, Fatih Nurul Huda, usai pertemuan yang berlangsung di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2023.
Fatih mengatakan pihaknya tetap akan menindaklanjuti pertemuan ini agar ada kesepakatan. "Karena sampai detik ini belum ada kesepakatan bersama, hanya kesepahaman saja" ucap dia.
Kesepahaman yang dimaksud, yakni PT Bali Towerindo dan keluarga Sultan setuju segera mengakhiri polemik dari kejadian tersebut dan tidak lagi saling menyalahkan.
"Kesepakatannya adalah terkait ujungnya nanti adalah satu penilaian atas apakah istilahnya kompensasi atau apa itu yang paling penting. Kita akhir ini demi anak saya sultan supaya lebih fokus dalam proses penyembuhan tapi sekali lagi belum ada satu kesepakatan," ujar dia.
Pihaknya juga masih menunggu pertemuan lebih lanjut untuk membahas dan mendiskusikan dengan dokter agar lebih terang kondisi yang dialami anaknya.
Sementara itu, kuasa hukum PT Bali Towerindo, Maqdir Ismail, mengatakan manajemen Bali Tower berharap proses pemulihan yang sedang dijalani Sultan berjalan dengan baik. Pihaknya juga berharap keluarga Sultan diberikan kekuatan untuk dapat mendampingi Sultan atas musibah yang telah terjadi.
“Kami juga sampaikan terima kasih kepada Kemenko Polhukam yang telah menginisiasi pertemuan antara manajemen Bali Tower dengan keluarga Sultan,” kata Maqdir.
Menurut Maqdir, Bali Tower baru mengetahui kecelakaan tersebut setelah ada informasi yang disampaikan oleh keluarga Sultan pada Mei 2023.
Pada saat peristiwa kecelakaan terjadi, informasi yang diterima perusahaan dari tim operasional di lapangan hanya mengetahui ada kejadian tiang miring (melengkung) dan putusnya kabel fiber optic.
“Perusahaan maupun tim operasional di lapangan tidak mengetahui telah terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh kejadian tersebut sampai bulan Mei 2023 atau lima bulan kemudian,” ujar dia.
(Mohamad Farhan Zhuhri)
Jakarta: Pihak keluarga Sultan Rifat sudah bertemu dengan PT Bali Towerindo untuk bermediasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Namun, belum ada kesepakatan dari hasil mediasi itu.
"Jadi memang tadi targetnya adalah suatu mediasi yang dilakukan oleh Kemenko Polhukam untuk menyamakan dulu apa sih masalah ini, karena beliau juga ingin tahu masalahnya," ujar Ayah Sultan, Fatih Nurul Huda, usai pertemuan yang berlangsung di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat,
Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2023.
Fatih mengatakan pihaknya tetap akan menindaklanjuti pertemuan ini agar ada kesepakatan. "Karena sampai detik ini belum ada kesepakatan bersama, hanya kesepahaman saja" ucap dia.
Kesepahaman yang dimaksud, yakni PT Bali Towerindo dan keluarga Sultan setuju segera mengakhiri polemik dari kejadian tersebut dan tidak lagi saling menyalahkan.
"Kesepakatannya adalah terkait ujungnya nanti adalah satu penilaian atas apakah istilahnya kompensasi atau apa itu yang paling penting. Kita akhir ini demi anak saya sultan supaya lebih fokus dalam proses penyembuhan tapi sekali lagi belum ada satu kesepakatan," ujar dia.
Pihaknya juga masih menunggu pertemuan lebih lanjut untuk membahas dan mendiskusikan dengan dokter agar lebih terang kondisi yang dialami anaknya.
Sementara itu, kuasa hukum PT Bali Towerindo, Maqdir Ismail, mengatakan manajemen Bali Tower berharap proses pemulihan yang sedang dijalani Sultan berjalan dengan baik. Pihaknya juga berharap keluarga Sultan diberikan kekuatan untuk dapat mendampingi Sultan atas musibah yang telah terjadi.
“Kami juga sampaikan terima kasih kepada Kemenko Polhukam yang telah menginisiasi pertemuan antara manajemen Bali Tower dengan keluarga Sultan,” kata Maqdir.
Menurut Maqdir, Bali Tower baru mengetahui kecelakaan tersebut setelah ada informasi yang disampaikan oleh keluarga Sultan pada Mei 2023.
Pada saat peristiwa kecelakaan terjadi, informasi yang diterima perusahaan dari tim operasional di lapangan hanya mengetahui ada kejadian tiang miring (melengkung) dan putusnya
kabel fiber optic.
“Perusahaan maupun tim operasional di lapangan tidak mengetahui telah terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh kejadian tersebut sampai bulan Mei 2023 atau lima bulan kemudian,” ujar dia.
(
Mohamad Farhan Zhuhri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)