Jakarta: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama pengusaha Tiongkok sepakat mempercepat investasi di Kalimatan Utara (Kaltara). Investasi tersebut bergerak dalam bidang petrokimia dan industri electric vehicle (ev) atau kendaraan listrik.
"Dengan mempergunakan energi baru terbarukan dari lokasi Kayan (Kaltara)," ujar Bahlil dalam keteranganya di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 28 Juli 2023.
Bahlil tidak mejelaskan secara detail nama pengusaha yang diajak kerja sama. Namun, pembangunan pabrik industri EV dan petrokimia akan dimulai paling lama awal 2024.
"Akan direncanakan pembangunan secara komperhensif, dilakukan bulan Desember atau di Januari," jelasnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyaksikan penadatanganan nota nota kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU) dengan perusahaan Xinyi Glass. Perusahaan tersebut bergerak dalam industri kaca.
"Xinyi ini perusahaan tersebesar di dunia, pemain kaca. Market share-nya 20 persen kurang lebih sekitar 26 persen market share dari perusahaan ini," bebernya.
Bahlil menyebut total investasi dari perusahan itu mencapai USD11,5 miliar. Proyek ini merupakan pengembangan dari pembangunan pertama di Bangka Selatan.
Jakarta:
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan Presiden Joko Widodo (
Jokowi) bersama pengusaha Tiongkok sepakat mempercepat investasi di Kalimatan Utara (Kaltara). Investasi tersebut bergerak dalam bidang petrokimia dan industri
electric vehicle (ev) atau
kendaraan listrik.
"Dengan mempergunakan energi baru terbarukan dari lokasi Kayan (Kaltara)," ujar Bahlil dalam keteranganya di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 28 Juli 2023.
Bahlil tidak mejelaskan secara detail nama pengusaha yang diajak kerja sama. Namun, pembangunan pabrik industri EV dan petrokimia akan dimulai paling lama awal 2024.
"Akan direncanakan pembangunan secara komperhensif, dilakukan bulan Desember atau di Januari," jelasnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyaksikan penadatanganan nota nota kesepakatan atau
memorandum of understanding (MoU) dengan perusahaan Xinyi Glass. Perusahaan tersebut bergerak dalam industri kaca.
"Xinyi ini perusahaan tersebesar di dunia, pemain kaca.
Market share-nya 20 persen kurang lebih sekitar 26 persen
market share dari perusahaan ini," bebernya.
Bahlil menyebut total investasi dari perusahan itu mencapai USD11,5 miliar. Proyek ini merupakan pengembangan dari pembangunan pertama di Bangka Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)