Jakarta: Wakil Ketua Komnas Perempuan Mariana Amiruddin menegaskan kasus kekerasan seksual adalah sebuah kejahatan yang harus mendapat perhatian serius. Data Komnas Perempuan menunjukkan pelaku kekerasan seksual banyak terjadi di ruang pribadi.
“Kebanyakan pelaku itu adalah orang orang yang paling dekat justru seperti teman, pacar, suami bahkan, ayah kandung, paman, itu sering menjadi pelaku perkosaan,” jelas Mariana dalam acara Kick Andy Double Check di Metro TV, Minggu, 8 Agustus 2021.
Mariana menyebut kekerasan seksual di ruang publik justru angkanya tidak terlalu banyak. Ayah kandung, kakek, dan paman yang ternyata menjadi pelaku terbanyak dalam kekerasan seksual atau inses.
“Ayah, kakek, dan paman? Ini angka tertinggi?” tanya pemandu acara Kick Andy Double Check, Andy F Noya.
Mariana menjelaskan pada data pada 2019 ditemukan kasus inses yang tiba-tiba saja melejit angkanya. Ini masih menjadi pertanyaan bagi Komnas Perempuan bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi.
Komnas Perempuan rata-rata menerima kasus setiap tahunnya yang didominasi oleh Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Yang mengejutkan fenomena ini tidak hanya terjadi dalam pernikahan, tetapi juga dalam hubungan pacaran.
“Yang sebetulnya mengagetkan adalah kasus kekerasan dalam pacaran,” ucap Mariana.
Di masa pandemi covid-19 ini, justru kasus kekerasan berbasis online atau kekerasan siber angkanya naik hingga 300 persen sebelum masa pandemi. Korban kekerasan dikatakan Mariana membutuhkan pendampingan secara psikologi karena telah mencabut harga diri korban, menghancurkan hatinya serta masa depannya.
Banyak masyarakat yang masih belum percaya akan adanya kekerasan seksual. Mariana mengatakan masyarakat menyalahkan korban terutama perempuan dalam kasus pemerkosaan atau kekerasan seksual.
“Mungkin anaknya yang cantik atau apa, atau mungkin ibu itu pakai daster atau apa, karena perempuan itu sering dianggap sumber dari malapetaka dari berhubungan dengan seks,” ujar Mariana. (Widya Finola Ifani Putri)
Jakarta: Wakil Ketua Komnas Perempuan Mariana Amiruddin menegaskan kasus
kekerasan seksual adalah sebuah kejahatan yang harus mendapat perhatian serius. Data Komnas Perempuan menunjukkan pelaku kekerasan seksual banyak terjadi di ruang pribadi.
“Kebanyakan pelaku itu adalah orang orang yang paling dekat justru seperti teman, pacar, suami bahkan, ayah kandung, paman, itu sering menjadi pelaku perkosaan,” jelas Mariana dalam acara
Kick Andy Double Check di
Metro TV, Minggu, 8 Agustus 2021.
Mariana menyebut kekerasan seksual di ruang publik justru angkanya tidak terlalu banyak. Ayah kandung, kakek, dan paman yang ternyata menjadi pelaku terbanyak dalam kekerasan seksual atau inses.
“Ayah, kakek, dan paman? Ini angka tertinggi?” tanya pemandu acara Kick Andy Double Check, Andy F Noya.
Mariana menjelaskan pada data pada 2019 ditemukan kasus inses yang tiba-tiba saja melejit angkanya. Ini masih menjadi pertanyaan bagi Komnas Perempuan bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi.
Komnas Perempuan rata-rata menerima kasus setiap tahunnya yang didominasi oleh Kekerasan Dalam Rumah Tangga (
KDRT). Yang mengejutkan fenomena ini tidak hanya terjadi dalam pernikahan, tetapi juga dalam hubungan pacaran.
“Yang sebetulnya mengagetkan adalah kasus kekerasan dalam pacaran,” ucap Mariana.
Di masa pandemi covid-19 ini, justru kasus kekerasan berbasis
online atau kekerasan siber angkanya naik hingga 300 persen sebelum masa pandemi. Korban kekerasan dikatakan Mariana membutuhkan pendampingan secara psikologi karena telah mencabut harga diri korban, menghancurkan hatinya serta masa depannya.
Banyak masyarakat yang masih belum percaya akan adanya kekerasan seksual. Mariana mengatakan masyarakat menyalahkan korban terutama perempuan dalam kasus pemerkosaan atau kekerasan seksual.
“Mungkin anaknya yang cantik atau apa, atau mungkin ibu itu pakai daster atau apa, karena perempuan itu sering dianggap sumber dari malapetaka dari berhubungan dengan seks,” ujar Mariana.
(Widya Finola Ifani Putri) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)