Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi. ANT/Wira Suryantala.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi. ANT/Wira Suryantala.

Komnas Perlindungan Anak Minta Orang Tua Jaga Anak dari Kemungkinan Kekerasan Seksual

Intan fauzi • 04 Mei 2016 05:55
medcom.id, Jakarta: Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengatakan, kekerasan seksual terhadap anak dapat dicegah, terutama dari lingkup rumah. Oleh sebab itu, ia meminta orang tua untuk tak luput menjaga putra-putrinya.
 
"Orang tua mohon sangat serius menjaga putra-putrinya terhadap kemungkinan terjadinya kekerasan seksual yang umumnya dilakukan oleh orang terdekat," kata Seto saat dihubungi oleh Metrotvnews.com, Selasa (3/5/2016).
 
Pria yang akrab disapa Kak Seto ini menekankan, ajaran terkait kejahatan seksual tak hanya diajarkan pada putri, tetapi juga putra. Orang tua dinilai masih lebih menjaga anak perempuan dari kekerasan seksual. Padahal, kekerasan seksual bisa saja terjadi pada putra.

"Bukan hanya putrinya korban, tapj putranya bisa sebagai pelaku dan korban, karena anak lelaki bisa jadi korban kekerasan seperti sodomi," kata Kak Seto.
 
Orang tua harus pintar-pintar menciptakan suasana yang harmonis di rumah misal dengan komunikasi yang baik, pola hubungan persahabatan antara anak dan orang tua, dan kesadaran untuk tidak memperlihatkan pertikaian depan anak. Kak Seto mengungkapkan, anak yang tertekan secara psikologis cenderung akan mencari pelarian di luar rumah.
 
Untuk menguatkan peran orang tua dalam mengurangi tingkat kekerasan seksual pada anak, Kak Seto menyarankan agar pemerintah mencanangkan gerakan anti kekerasan seksual pada anak. Meski pernah dicanangkan di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, gerakan tersebut perlu dieratkan lagi.
 
"Gerakan ini dikomandokan dari atas, Pak Jokowi mencanangkan lagi gerakan itu," ujar Kak Seto.
 
Gerakan tersebut kemudian membentuk satuan tugas (satgas) atau seksi perlindungan anak (PA) di tingkat RT/RW. Kepala Seksi PA ini bertugas mengampanyekan kepada tiap orang tua untuk menjaga harmonisasi di rumah.
 
"Ketua PA aktif kampanye pada orang tua, misal 'Bu, yuk ciptakan suasana keluarga yang ramah anak supaya anak betah di rumah kemudian tidak melakukan kekerasan. Yang membuat anak melakukan kekerasan di luar rumah itu kan dari anak yang tertekan psikologisnya," jelas Kak Seto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan