medcom.id, Kairo: Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sisi melantik kabinet baru negaranya. Upacara pelantikan dilakukan istana kepresidenan di Ibu Kota Kairo via siaran langsung televisi nasional, Selasa (17/6/2014).
Kabinet Mesir yang terdiri dari sekitar 30 menteri dipimpin Perdana Menteri Ibrahim Mahlab. Seperti dilansir AP, para menteri itu juga meliputi empat perempuan dan beberapa teknokrat.
Ini merupakan kabinet pertama di bawah kepemimpinan el-Sisi, mantan kepala militer dan menteri pertahanan yang menggulingkan Presiden Muhammed Mursi pada Juli tahun lalu.
Sebelumnya, dalam pidato kepresiden pertamanya, el-Sisi berjanji fokus memerangi dan mencegah akar terorisme. "Mengalahkan terorisme dan menjaga keamanan adalah prioritas utama kami," ucap Sisi beberapa jam setelah dilantik.
El-Sisi juga mengatakan tidak akan ada rekonsiliasi dengan siapapun yang telah melakukan kejahatan atau aksi kekerasan terhadap warga Mesir. Ucapan sang presiden ini diduga kuat merujuk pada Ikhwanul Muslimin dan kelompok militan Islam lainnya.
medcom.id, Kairo: Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sisi melantik kabinet baru negaranya. Upacara pelantikan dilakukan istana kepresidenan di Ibu Kota Kairo via siaran langsung televisi nasional, Selasa (17/6/2014).
Kabinet Mesir yang terdiri dari sekitar 30 menteri dipimpin Perdana Menteri Ibrahim Mahlab. Seperti dilansir
AP, para menteri itu juga meliputi empat perempuan dan beberapa teknokrat.
Ini merupakan kabinet pertama di bawah kepemimpinan el-Sisi, mantan kepala militer dan menteri pertahanan yang menggulingkan Presiden Muhammed Mursi pada Juli tahun lalu.
Sebelumnya, dalam pidato kepresiden pertamanya, el-Sisi berjanji fokus memerangi dan mencegah akar terorisme. "Mengalahkan terorisme dan menjaga keamanan adalah prioritas utama kami," ucap Sisi beberapa jam setelah dilantik.
El-Sisi juga mengatakan tidak akan ada rekonsiliasi dengan siapapun yang telah melakukan kejahatan atau aksi kekerasan terhadap warga Mesir. Ucapan sang presiden ini diduga kuat merujuk pada Ikhwanul Muslimin dan kelompok militan Islam lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)