medcom.id, Jakarta: Kebakaran yang melahap Pasar Senen, Jakarta Pusat Jumat (25/4) pagi menjadi duka untuk semua pedagang yang kiosnya terbakar.
Kesedihan yang dialami salah satunya oleh Nelly. Ia merupakan pengusaha tekstil yang membuka kios di Pasar Jaya Senen. Wanita berusia 80 tahun ini mengungkapkan hampir semua barang dagangannya ludes dilalap si jago merah.
"Sedih ya. Kalau pedagang yang lain sudah dibiarkan saja barang dagangannya itu. Saya ini menyelamatkan aset (dagangan) yang masih tersisa. Karena ini peninggalan suami, kan kenang-kenangan jadinya. Ini kios dibelikan waktu zaman anak-anak masih kecil, jadi kado buat saya dari suami. Suami sudah meninggal 8 tahun yang lalu, sayang pokoknya kebakar kaya gini," ungkap Nelly dengan wajah sendu kepada Metrotvnews.com di Pasar Senen, Minggu (27/4).
Nelly mengaku berjualan di Pasar Senen kurang lebih sudah 50 tahun. Apalagi menurutnya pelanggan yang sering membeli di tokonya sudah banyak. "Katanya (pelanggan) barangnya bagus harganya cocok nggak sembarang jual," terangnya.
Nelly menyayangkan petugas yang tidak memperbolehkan pedagang masuk saat api belum begitu besar. Jika pada pagi harinya diizinkan masuk untuk menyelamatkan barang dagangan, pastilah tidak sampai terbakar semua.
"Sebetulnya kalau diizinkan masuk nggak akan habis ini barang, kan waktu pagi apinya belum besar. Jadi kita masih bisa ngangkat-ngangkatin dulu masih bisa diselamatkanlah," ujarnya.
Selain itu, menantu Nelly yang bernama Tonny juga ikut angkat bicara. Ia menaksir kerugian yang diderita mertuanya itu bisa mencapai Rp1 miliar.
"Toko kami itu luas dan penuh dengan gulungan kain. Katakanlah satu gulungan kain harganya Rp500 ribu, tinggal dikalikan berapa banyak barang itu, miliaran lah," ungkap Tonny.
Lebih lanjut Tonny menambahkan pihaknya baru saja membeli stok kain jelang datangnya bulan Ramadan. "Kami baru aja beli stok baru. Apalagi stok yang lama masih banyak. Ya rugi deh," pungkasnya.
medcom.id, Jakarta: Kebakaran yang melahap Pasar Senen, Jakarta Pusat Jumat (25/4) pagi menjadi duka untuk semua pedagang yang kiosnya terbakar.
Kesedihan yang dialami salah satunya oleh Nelly. Ia merupakan pengusaha tekstil yang membuka kios di Pasar Jaya Senen. Wanita berusia 80 tahun ini mengungkapkan hampir semua barang dagangannya ludes dilalap si jago merah.
"Sedih ya. Kalau pedagang yang lain sudah dibiarkan saja barang dagangannya itu. Saya ini menyelamatkan aset (dagangan) yang masih tersisa. Karena ini peninggalan suami, kan kenang-kenangan jadinya. Ini kios dibelikan waktu zaman anak-anak masih kecil, jadi kado buat saya dari suami. Suami sudah meninggal 8 tahun yang lalu, sayang pokoknya kebakar kaya gini," ungkap Nelly dengan wajah sendu kepada Metrotvnews.com di Pasar Senen, Minggu (27/4).
Nelly mengaku berjualan di Pasar Senen kurang lebih sudah 50 tahun. Apalagi menurutnya pelanggan yang sering membeli di tokonya sudah banyak. "Katanya (pelanggan) barangnya bagus harganya cocok nggak sembarang jual," terangnya.
Nelly menyayangkan petugas yang tidak memperbolehkan pedagang masuk saat api belum begitu besar. Jika pada pagi harinya diizinkan masuk untuk menyelamatkan barang dagangan, pastilah tidak sampai terbakar semua.
"Sebetulnya kalau diizinkan masuk nggak akan habis ini barang, kan waktu pagi apinya belum besar. Jadi kita masih bisa ngangkat-ngangkatin dulu masih bisa diselamatkanlah," ujarnya.
Selain itu, menantu Nelly yang bernama Tonny juga ikut angkat bicara. Ia menaksir kerugian yang diderita mertuanya itu bisa mencapai Rp1 miliar.
"Toko kami itu luas dan penuh dengan gulungan kain. Katakanlah satu gulungan kain harganya Rp500 ribu, tinggal dikalikan berapa banyak barang itu, miliaran lah," ungkap Tonny.
Lebih lanjut Tonny menambahkan pihaknya baru saja membeli stok kain jelang datangnya bulan Ramadan. "Kami baru aja beli stok baru. Apalagi stok yang lama masih banyak. Ya rugi deh," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGT)