Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah jalan King Fahd.
Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah jalan King Fahd.

Peristiwa Mina Bukan di Jalur Jamarat Jemaah Indonesia

Al Abrar • 24 September 2015 19:32
medcom.id, Mekkah: Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Arsyad Hidayat memastikan bahwa peristiwa Mina yang terjadi hari ini benar adanya. Arsyad juga memastikan, persitiwa itu terjadi di Jalan Arab 204 bukan merupakan jalur yang biasa dilalui jamaah haji Indonesia. 
 
"Berita terkait peristiwa Mina benar adanya. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Arab 204 dan waktu terjadi pada 7.30 waktu Arab Saudi, pada saat jamaah akan melakukan lontar Jumrah Aqabah," terang Arsyad dalam keterangan pers, Mekkah, Kamis (24/9/2015). 
 
Menurutnya, Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jemaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri Jalan King Fahd.

"Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jamaah haji Indonesia," kata Arsyad.
 
Jemaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam 52 maktab. Terdiri dari 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), 7 maktab di Mina Jadid. Jemaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui jalur Arab 204, tapi melalui terowongan Muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali terjadinya korban yang lebih banyak.
 
Dijelaskan Arsyad, peristiwa diduga terjadi karena adanya jemaah yang akan melakukan Jumrah Aqabah tiba-tiba terhenti di Jalan Arab 204. Karena terhenti, jemaah yang berada pada barisan belakang mendorong jemaah yang di depan. Sehingga berdesakan dan banyak perempuan serta orang tua yang jatuh menjadi korban.
 
Untuk memastikan apakah ada korban dari jemaah Indonesia, Arsyad mengatakan, Tim PPIH sudah turun di tempat kejadian peristiwa (TKP) dan di RS Mina Al-Jisr, tempat banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut. 
 
"Berdasarkan informasi tim di lapangan, ada satu korban jemaah haji Indonesia. Sampai saat ini korban tersebut sedang diidentifikasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jemaah haji tersebut," jelasnya.
 
Untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban, jelas Arsyad, PPIH terus berkoordinasi tidak hanya dengan petugas PPIH di lapangan. Tapi juga dengan Difa Madani atau semacam badan penanggulangan bencana Arab Saudi untuk mendapatkan informasi yang lebih up to date, khususnya pada wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH.
 
PPIH Arab Saudi sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jemaah yang akan melempar jamarat dengan mengeluarkan larangan untuk melontar jumrah aqabah pada pukul 08.00–11.00 tanggal 10 Dzulhijjah. Sebab saat itu adalah waktu di mana jemaah ramai-ramai pergi ke Jamarat untuk melontar jumrah. Untuk tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah, jemaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melontar jumrah mulai pukul 13.00 hingga 16.00 waktu setempat.
 
Jumlah korban meninggal dalam tragedi Mina 2015 sampai saat ini ada 220 orang dan korban luka 450 orang. Kebanyakan korban merupakan jemaah dari Afrika dan Mesir).
 
"Info terkait peristiwa Mina, hubungi hotline kami di +966543603154," kata Arsyad.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan