Jakarta: Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui Lembaga Beasiswa Baznas (LBB) menginisiasi Kongres Beasiswa Indonesia bersama Indonesia Scholarship Center (ISC). Kongres tersebut merupakan pertemuan para pengelola beasiswa dari semua instansi, baik lembaga pemerintah, luar negeri, perusahaan, maupun yayasan.
"Saat ini penyelenggaraan program beasiswa terus berkembang. Pada mulanya berperan jadi pijakan putra-putri tanah air yang membutuhkan bantuan dana agar bisa bersekolah dengan baik, kini beasiswa juga diberikan sebagai apresiasi pencapaian prestasi siswa," kata Direktur Utama Baznas RI, M Arifin Purwakananta, melalui keterangan tertulis, Kamis, 21 Januari 2021.
Salah satu yang jadi perhatian Baznas adalah pemberian beasiswa yang tidak merata. Padahal, beasiswa adalah hak seluruh orang yang membutuhkan.
Dia mengatakan, kongres akan mengumpulkan data lembaga pengelola beasiswa ke dalam katalog. Nantinya, masyarakat bisa mengakses data tersebut.
"Disusun dalam sebuah Katalog Beasiswa Indonesia dan portal informasi Scholarship Data Center yang bisa diakses oleh masyarakat di seluruh Indonesia secara gratis melalui website www.scholarshipcenter.id," kata Arifin.
Sementara itu, Wakil Ketua Baznas RI, Mokhamad Mahdum, turut mengapresiasi hadirnya acara ini. Ia mengatakan, sudah saatnya mewujudkan pengelolaan beasiswa yang baik, untuk memudahkan para pencari beasiswa mendapatkan informasi.
"Saya sangat bangga dengan hadirnya acara ini. Nantinya Katalog Beasiswa Indonesia diharapkan dapat membantu para pencari beasiswa dalam mendapatkan ilmu," katanya.
Menurut Mahdum, kemajuan suatu negara salah satunya adalah dari sektor pendidikan. Maka sudah seharusnya mereka yang membutuhkan pendidikan, diberi kemudahan dalam memperdalam ilmu.
"Beasiswa pendidikan merupakan salah satu awal kebangkitan bangsa. Dahulu para pejuang bangsa memperjuangkan dana pendidikan yang dihimpun dan diwujudkan dengan mendirikan banyak sekolah di berbagai daerah dan akhirnya melahirkan generasi terdidik," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Scholarship Center, Didin N Hidayat, menyatakan, arah beasiswa saat ini perlu dikolaborasikan untuk mecapai dampak yang lebih luas, karena saat ini sudah begitu banyak lembaga atau perseorangan yang memberikan beasiswa, namun tidak terdata jelas.
"Kemudian masing-masing dengan tujuan dan arah yang berbeda. Diperlukan desain yang cukup komprehensif untuk memvisualisasi beasiswa agar memiliki dampak yang besar bagi kehidupan bangsa," kata Didin.
Jakarta: Badan Amil Zakat Nasional (
Baznas) melalui Lembaga Beasiswa Baznas (LBB) menginisiasi Kongres Beasiswa Indonesia bersama Indonesia Scholarship Center (ISC). Kongres tersebut merupakan pertemuan para pengelola beasiswa dari semua instansi, baik lembaga pemerintah, luar negeri, perusahaan, maupun yayasan.
"Saat ini penyelenggaraan program
beasiswa terus berkembang. Pada mulanya berperan jadi pijakan putra-putri tanah air yang membutuhkan bantuan dana agar bisa bersekolah dengan baik, kini beasiswa juga diberikan sebagai apresiasi pencapaian prestasi siswa," kata Direktur Utama Baznas RI, M Arifin Purwakananta, melalui keterangan tertulis, Kamis, 21 Januari 2021.
Salah satu yang jadi perhatian Baznas adalah pemberian beasiswa yang tidak merata. Padahal, beasiswa adalah hak seluruh orang yang membutuhkan.
Dia mengatakan, kongres akan mengumpulkan data lembaga pengelola beasiswa ke dalam katalog. Nantinya, masyarakat bisa mengakses data tersebut.
"Disusun dalam sebuah Katalog Beasiswa Indonesia dan portal informasi Scholarship Data Center yang bisa diakses oleh masyarakat di seluruh Indonesia secara gratis melalui website www.scholarshipcenter.id," kata Arifin.
Sementara itu, Wakil Ketua Baznas RI, Mokhamad Mahdum, turut mengapresiasi hadirnya acara ini. Ia mengatakan, sudah saatnya mewujudkan pengelolaan beasiswa yang baik, untuk memudahkan para pencari beasiswa mendapatkan informasi.
"Saya sangat bangga dengan hadirnya acara ini. Nantinya Katalog Beasiswa Indonesia diharapkan dapat membantu para pencari beasiswa dalam mendapatkan ilmu," katanya.
Menurut Mahdum, kemajuan suatu negara salah satunya adalah dari sektor pendidikan. Maka sudah seharusnya mereka yang membutuhkan pendidikan, diberi kemudahan dalam memperdalam ilmu.
"Beasiswa pendidikan merupakan salah satu awal kebangkitan bangsa. Dahulu para pejuang bangsa memperjuangkan dana pendidikan yang dihimpun dan diwujudkan dengan mendirikan banyak sekolah di berbagai daerah dan akhirnya melahirkan generasi terdidik," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Scholarship Center, Didin N Hidayat, menyatakan, arah beasiswa saat ini perlu dikolaborasikan untuk mecapai dampak yang lebih luas, karena saat ini sudah begitu banyak lembaga atau perseorangan yang memberikan beasiswa, namun tidak terdata jelas.
"Kemudian masing-masing dengan tujuan dan arah yang berbeda. Diperlukan desain yang cukup komprehensif untuk memvisualisasi beasiswa agar memiliki dampak yang besar bagi kehidupan bangsa," kata Didin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)