Jakarta: Publik Tanah Air harus kehilangan ulama besar mereka, yakni Syaikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber. Pria yang biasa disapa Syekh Ali Jaber tersebut meninggal pada Kamis 15 Januari 2021.
Syekh Ali Jaber meninggal setelah tak kuasa menahan penyakit paru-paru yang dideritanya. Ia meninggal di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dan dimakamkan di Pondok Pesantren Darul Qur'an, Tangerang.
Kabar Ali Jaber meninggal dunia menjadi duka yang mendalam bagi Indonesia. Banjir air mata pun mengalir atas meninggalnya pendakwah kelahiran Madinah tersebut.
Namun, sikap berbeda justru diperlihatkan putera Ali Jaber, Al Hasan Jaber. Ia mengaku tidak menangis ketika mendengar sang ayah tutup usia. Sebab, ia sudah terlalu bangga dengan Ali Jaber.
"Susah menjelaskan kebaikan ayah dengan kata-kata. Makanya, sejak saya mendengar Abuya meninggal, sampai detik ini saya tidak pernah menangis," kata Hasan saat diwawancara Irfan Hakim lewat channel Youtube miliknya, deHakims.
"Saking bangganya saya dengan Abuya, saya tidak menangis," tambahnya.
Lebih lanjut, Hasan mengaku sangat bangga dengan perjuangan sang ayah selama menjadi ulama. Menurutnya, Ali Jaber tidak pernah berhenti berjuang untuk umat.
"Bangga karena perjuangannya. Ia selalu berjuang untuk umat," tutur Hasan.
Jakarta: Publik Tanah Air harus kehilangan ulama besar mereka, yakni Syaikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber. Pria yang biasa disapa Syekh
Ali Jaber tersebut
meninggal pada Kamis 15 Januari 2021.
Syekh Ali Jaber meninggal setelah tak kuasa menahan penyakit paru-paru yang dideritanya. Ia meninggal di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dan dimakamkan di Pondok Pesantren Darul Qur'an, Tangerang.
Kabar Ali Jaber meninggal dunia menjadi duka yang mendalam bagi Indonesia. Banjir air mata pun mengalir atas meninggalnya pendakwah kelahiran Madinah tersebut.
Namun, sikap berbeda justru diperlihatkan putera Ali Jaber, Al Hasan Jaber. Ia mengaku tidak menangis ketika mendengar sang ayah tutup usia. Sebab, ia sudah terlalu bangga dengan Ali Jaber.
"Susah menjelaskan kebaikan ayah dengan kata-kata. Makanya, sejak saya mendengar Abuya meninggal, sampai detik ini saya tidak pernah menangis," kata Hasan saat diwawancara Irfan Hakim lewat channel Youtube miliknya, deHakims.
"Saking bangganya saya dengan Abuya, saya tidak menangis," tambahnya.
Lebih lanjut, Hasan mengaku sangat bangga dengan perjuangan sang ayah selama menjadi ulama. Menurutnya, Ali Jaber tidak pernah berhenti berjuang untuk umat.
"Bangga karena perjuangannya. Ia selalu berjuang untuk umat," tutur Hasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)