Ketua KPAI Asroun Niam bersama anak-anak di tempat penghunian eks Gafatar di Jakarta --Istimewa--
Ketua KPAI Asroun Niam bersama anak-anak di tempat penghunian eks Gafatar di Jakarta --Istimewa--

KPAI: Anak-anak Eks Gafatar Butuh Pendidikan

Arga sumantri • 30 Januari 2016 05:55
medcom.id, Jakarta: Ribuan eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sudah tiba di Jakarta. Mereka dievakuasi dari Pontianak, Kalimantan Barat.
 
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat cukup banyak anak-anak usia sekolah mulai tingkat dasar dan menengah yang masuk dalam data pengungsi eks Gafatar. Anak-anak itu pun disebut membutuhkan pendampingan dan pendidikan khusus.
 
Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh menyatakan banyak anak putus sekolah lantaran bergabung dengan Gafatar setelah pindah ke Kalimantan.

"Ada yang mengaku home schooling, tapi ada beberapa anak yang tidak sekolah sama sekali", kata Asrorun Niam dalam keterangan persnya, Jumat (29/1/2016).
 
Asrorun mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus segera hadir memberi layanan pendidikan darurat. Selain itu, kata Asrorun, Kemendikbud juga mesti membuat perencanaan untuk pemenuhan hak pendidikan anak secara utuh dan holistik.
 
Asrorun juga berharap Kementerian Agama (Kemenag) bisa segera hadir untuk memberi penyuluhan serta pemenuhan hak agama dan pendampingan aspek keagamaan.
 
"KPAI sudah jalin kontak dengan Kemendikbud serta Kemenag untuk pastikan hak dasar anak. Kemenag segera mengirim tim penyuluh agama," tambah Asrorun.
 
Asrorun bilang saat ini KPAI bersama relawan yang terdiri dari pendongeng, perawat, konselor, dan penyuluh tengah melakukan pendampingan terhadap anak-anak eks-Gafatar yang ditampung di Gedung Forki Cibubur dan Asrama Haji Pondok Gede.
 
Tercatat ada 481 orang pengungsi eks Gafatar yang ditampung di Gedung Forki Cibubur. Sementara, 832 orang eks-Gafatar mengungsi di Asrama Haji Pondok Gede.
 
Khusus di Asrama Haji, KPAI mencatat pengungsi eks Gafatar laki-laki berjumlah 460 orang. Sedangkan, 372 orang lainnya adalah perempuan. Empat orang perempuan, diketahui tengah hamil.
 
Lalu, ada 34 orang diantaranya merupakan bayi yang berumur di bawah satu tahun. Bayi di bawah lima tahun (Balita) berjumlah 109 orang.
 
Selain dua tempat itu, para pengungsi eks Gafatar juga ada di Bina Insani dan Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Cipayung Jakarta Timur. Ada 180 pengungsi eks-Gafatar di Bina Insani, dan 481 orang eks Gafatar ditampung di RPTC.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan