medcom.id, Jakarta: Mince, pasien kanker Rumah Sakit Dharmais, buru-buru merebahkan badannya di kursi tunggu. Dia tak kuat duduk terlalu lama karena menderita fraktur tulang belakang sekaligus kanker pembuluh darah.
Mince datang dari Depok, Jawa Barat. Dia tiba di RS Dharmais sekitar pukul 06.00 WIB. Seperti biasa, dia harus mengambil nomer antrean. Mince dapat nomer wahid. Dia pikir tak perlu menunggu hingga berlarut-larut.
Ternyata, selang sejam, wanita berusia 67 tahun ini belum juga dipanggil. Padahal, dia sudah meringis kesakitan. Mince memutuskan turun ke basement untuk tiduran sebentar. Hingga pukul 09.00 WIB namanya belum juga dipanggil.
"Baru dipanggil sekitar pukul 10.00 WIB lewat," kata Rones, yang mendampingi Mince, kepada Metrotvnews.com, di Rumah Sakit Dharmais Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Selasa, 16 Mei 2017.
Rones mengatakan, biasanya pelayanan rumah sakit buka pukul 07.00 WIB. Ia menduga molornya pelayanan lantaran sistem informasi rumah sakit terserang virus Ransomware WannaCry.
Baca: Mengenal Jenis-Jenis Ransomware
Ransomware WannaCry menyerang RS Dharmais pada Sabtu, 13 Mei 2017, sekitar pukul 05.00 WIB. Virus ganas itu mengunci sejumlah data-data pasien. Akibatnya, pelayanan yang semula bersifat online harus berganti menjadi manual.
"Jadi, lama penanganannya. Petugas harus cari nama secara manual, kami isi data juga manual," kata Rones.
Permintaan maaf RS Dharmais
Pasien lainnya, Rudi Pramudya, juga merasakan hal yang sama. Dia harus menunggu lebih lama dari biasanya. Rudi yang mendapat nomer antrean 120 ini belum juga dipanggil. Rudi datang dari Tangerang untuk memeriksakan kanker testoron dan ginjalnya.
"Biasanya pukul 10.00 WIB sudah masuk antrean nomer 100-an. Hari ini enggak, lebih lama," kata dia.
Pihak rumah sakit meminta maaf atas gangguan pelayanan. Sebuah banner pemberitahuan pun dipasang di ruang antrean.
"Sehubungan dengan Adanya Gangguan pada SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) Karena Virus, Terjadi Ketidaknyamanan dalam Proses Pelayanan. Untuk Itu Kami Mohon Maaf kepada Pasien dan Pengunjung Rumah Sakit. Saat Ini Gangguan Sedang dalam Proses Perbaikan. Terima Kasih," demikian tertulis di banner.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/lKYMEVWK" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Mince, pasien kanker Rumah Sakit Dharmais, buru-buru merebahkan badannya di kursi tunggu. Dia tak kuat duduk terlalu lama karena menderita fraktur tulang belakang sekaligus kanker pembuluh darah.
Mince datang dari Depok, Jawa Barat. Dia tiba di RS Dharmais sekitar pukul 06.00 WIB. Seperti biasa, dia harus mengambil nomer antrean. Mince dapat nomer wahid. Dia pikir tak perlu menunggu hingga berlarut-larut.
Ternyata, selang sejam, wanita berusia 67 tahun ini belum juga dipanggil. Padahal, dia sudah meringis kesakitan. Mince memutuskan turun ke
basement untuk tiduran sebentar. Hingga pukul 09.00 WIB namanya belum juga dipanggil.
"Baru dipanggil sekitar pukul 10.00 WIB lewat," kata Rones, yang mendampingi Mince, kepada
Metrotvnews.com, di Rumah Sakit Dharmais Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Selasa, 16 Mei 2017.
Rones mengatakan, biasanya pelayanan rumah sakit buka pukul 07.00 WIB. Ia menduga molornya pelayanan lantaran sistem informasi rumah sakit terserang virus
Ransomware WannaCry.
Baca:
Mengenal Jenis-Jenis Ransomware
Ransomware WannaCry menyerang RS Dharmais pada Sabtu, 13 Mei 2017, sekitar pukul 05.00 WIB. Virus ganas itu mengunci sejumlah data-data pasien. Akibatnya, pelayanan yang semula bersifat
online harus berganti menjadi manual.
"Jadi, lama penanganannya. Petugas harus cari nama secara manual, kami isi data juga manual," kata Rones.
Permintaan maaf RS Dharmais
Pasien lainnya, Rudi Pramudya, juga merasakan hal yang sama. Dia harus menunggu lebih lama dari biasanya. Rudi yang mendapat nomer antrean 120 ini belum juga dipanggil. Rudi datang dari Tangerang untuk memeriksakan kanker testoron dan ginjalnya.
"Biasanya pukul 10.00 WIB sudah masuk antrean nomer 100-an. Hari ini enggak, lebih lama," kata dia.
Pihak rumah sakit meminta maaf atas gangguan pelayanan. Sebuah banner pemberitahuan pun dipasang di ruang antrean.
"Sehubungan dengan Adanya Gangguan pada SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) Karena Virus, Terjadi Ketidaknyamanan dalam Proses Pelayanan. Untuk Itu Kami Mohon Maaf kepada Pasien dan Pengunjung Rumah Sakit. Saat Ini Gangguan Sedang dalam Proses Perbaikan. Terima Kasih," demikian tertulis di banner.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)