Jakarta: Kepala Humas Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pitra Setiawan mengatakan, Kemenhub sudah memprediksi lonjakan kendaraan saat arus mudik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru), terutama di Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II pada puncak arus mudik. Tol yang baru beroperasi ini dinilai akan banyak diminati oleh para pengendara saat mudik dan menyebabkan kepadatan.
“Sudah diprediksi, itulah makanya hari ini sudah diprediksi sebagai puncak arus mudik Nataru. Gangguan kepadatan kan terjadi di Tol Elevated Japek II. Ada beberapa skenario yang diantisipasi, salah satunya skenario one way tadi,” jelas Pitra di Gedung Kemenhub Jakarta, Sabtu, 21 Desember 2019.
Fitra mengatakan, kepadatan kendaraan saat Nataru ini bersifat situasional. Pihaknya mengaku telah melakukan antisipasi terutama di Tol Elevated Japek II sejak Sabtu pagi melalui skenario one way. Hasilnya arus lalu lintas mengalami kelancaran meski sedikit tersendat.
Menurut Fitra, kepadatan lalin di Tol Elevated Japek II terjadi karena antusiasme masyarakat yang ingin mencoba tol baru. Meski begitu, ia mengakui secara operasional memang belum sempurna, implikasinya kepadatan masih terjadi. Hal ini disebabkan kepadatan berimbas ke KM 48 ke Tol Elevated Japek II karena tidak ada jalan putar lain.
“Untuk Tol Elevated Japek II ini kan baru. Ya antisipasinya memang skenarionya menyiapkan seperti kendaraan derek patroli, ambulans, hingga tangga darurat. Cuma yang terjadi karena tolnya baru dioperasionalkan, masih ada kekurangan di pintu masuk dan turun. Imbasnya di KM 48 Tol Japek 1 jadi ke atas (Tol Elevated Japek II) karena tidak jalan putar lain,” paparnya. (Hilda Julaika)
Jakarta: Kepala Humas Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pitra Setiawan mengatakan, Kemenhub sudah memprediksi lonjakan kendaraan saat arus mudik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru), terutama di Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II pada puncak arus mudik. Tol yang baru beroperasi ini dinilai akan banyak diminati oleh para pengendara saat mudik dan menyebabkan kepadatan.
“Sudah diprediksi, itulah makanya hari ini sudah diprediksi sebagai puncak arus mudik Nataru. Gangguan kepadatan kan terjadi di Tol Elevated Japek II. Ada beberapa skenario yang diantisipasi, salah satunya skenario one way tadi,” jelas Pitra di Gedung Kemenhub Jakarta, Sabtu, 21 Desember 2019.
Fitra mengatakan, kepadatan kendaraan saat Nataru ini bersifat situasional. Pihaknya mengaku telah melakukan antisipasi terutama di Tol Elevated Japek II sejak Sabtu pagi melalui skenario one way. Hasilnya arus lalu lintas mengalami kelancaran meski sedikit tersendat.
Menurut Fitra, kepadatan lalin di Tol Elevated Japek II terjadi karena antusiasme masyarakat yang ingin mencoba tol baru. Meski begitu, ia mengakui secara operasional memang belum sempurna, implikasinya kepadatan masih terjadi. Hal ini disebabkan kepadatan berimbas ke KM 48 ke Tol Elevated Japek II karena tidak ada jalan putar lain.
“Untuk Tol Elevated Japek II ini kan baru. Ya antisipasinya memang skenarionya menyiapkan seperti kendaraan derek patroli, ambulans, hingga tangga darurat. Cuma yang terjadi karena tolnya baru dioperasionalkan, masih ada kekurangan di pintu masuk dan turun. Imbasnya di KM 48 Tol Japek 1 jadi ke atas (Tol Elevated Japek II) karena tidak jalan putar lain,” paparnya.
(Hilda Julaika) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)